Djawanews.com – Mantan pegiat Hak Asasi Manusia, Natalius Pigai menuding Kementerian Luar Negeri memberikan informasi bohong terkait agenda Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama kunjungan kerja di Amerika Serikat.
Natalius Pigai tetap kukuh bahwa seharusnya ada sambutan kenegaraan untuk Presiden Jokowi, apalagi dalam kunjungan kerja ke negara sahabat seperti Amerika.
Lebih rinci, ia menerangkan bahwa, dalam rangka kunjungan seorang kepala negara ke negara lain, ada tiga agenda resmi dalam perjanjian yang sifatnya binding.
"KEMENLU PANDAI BERBOHONG: Ada 3 Agenda Resmi dlm perjanjian yg sifatnya binding: 1. Bilateral. 2. Regional. 3. Multilateral," tulis Pigai melalui akun Twitter-nya, dikutip dari hops.id pada Jumat, 13 Mei.
Oleh karena itu, Pigai menegaskan bahwa penyambutan resmi tuan rumah yakni AS dalam rangka tiga agenda Jokowi yang sifatnya binding tersebut harus tetap dilaksanakan.
"Maka Jokowi datang bukan agenda privat, tapi agenda resmi, HANCUR WIBAWA NEGARA!" kata Pigai.
Pigai begitu tegas menyuarakan pentingnya penyambutan resmi pejabat tinggi AS terhadap sejumlah petinggi negara ASEAN yang hadir di negara mereka, salah satunya Presiden Jokowo ke AS ini.
Sebelumnya Kementerian Luar Negeri sudah membantah jika kunjungan Presiden Jokowi ke AS bukanlah agenda bilateral antar kedua negara, RI dan AS.
Namun, kunjungan Jokowi bersama sejumlah menterinya adalah dalam rangka menghadiri agenda ASEAN-US Summit.
Dalam agenda tersebut, Jokowi bakal mengikuti sejumlah agenda khusus selama di Washington 11-13 Mei 2022 sebagaimana berikut:
- Pertemuan dengan anggota kongres
- Pertemuan dengan para CEO besar
- Pertemuan dengan Wapres Kemala Haris dan tim perubahan iklim Amerika Serikat
- Pertemuan tingkat tinggi pemimpin ASEAN dengan Presiden Biden.