Djawanews.com – Kepala Dinas Kesehatan Sleman Joko Hastaryo mengungkapkan peningkatan jumlah kasus baru Covid-19 di Sleman dalam sepekan terakhir.
Peningkatan kasus Covid-19 terjadi di 12 kapanewon dan menyebabkan Sleman kembali masuk kategori zona merah.
Selain mulai longgarnya masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan, tracing masif yang dilalukan Dinkes Sleman ditenggarai menjadi musebab peningkatan kasus Covid-19 di wilayah tersebut.
"Sejak 1 Maret kami punya amunisi baru, tenaga contact tracer. Tiap puskesmas rata-rata ada lima orang untuk membantu Puskesmas melakukan tracing sesuai ketentuan baru dari Kemenkes bersama Babinsa dan Bhabinkamtibmas," kata Joko dikutip dari Harian Jogja.
“Penambahan zona merah terjadi lebih disebabkan karena masyarakat mulai longgar menerapkan protokol kesehatan,” lanjutnya.
- Tidak Hanya Indonesia yang Alami Lonjakan Drastis Kasus COVID-19, 5 Negera Ini Juga Alami Hal Serupa
- Masyarakat Badui Nol Kasus COVID-19 Mirip Kota Kecil Gunnison saat Flu Spanyol Menghantam Dunia
- Komunitas Relawan COVID-19 Yogyakarta Menyerah: Berita Lonjakan Kasus Hanyalah Puncak Gunung Es dari Fakta Sebenarnya
Joko pun menampik isu HOAKS yang menyebut vaksinasi Covid-19 menyebabkan melonjaknya jumlah kasus positif di Sleman.
"Kasus baru tidak terkait dengan vaksinasi. Tapi kalau terkait kendor lagi protokol kesehatannya bisa jadi iya. Sebab tidak ada laporan yang positif terpapar setelah divaksin pertama," kata Joko.
Untuk mengetahui ragam perkembangan peristiwa regional, nasional dan mancanegara terupdate, ikuti terus rubrik Berita Hari ini di warta harian Djawanews. Selain itu, untuk mendapatkan update lebih cepat, ikuti juga akun Instagram @djawanews.