Djawanews.com - Kabar baik bagi populasi Harimau Sumatera. Sipogu, harimau betina yang sempat diselamatkan, kini sudah dikembalikan ke habitatnya di lanskap panti Batang Gadis kawasan Hutan Lindung Pasaman Barat, Sumatera Barat, bertepatan dengan Global Tiger Day 2021.
"Saya berterimakasih pada banyak pihak yang telah membantu Sipogu kembali pulang 'ke rumahnya' dengan aman. Serta tak henti mengajak agar terus bekerjasama membantu upaya pencegahan dan penanggulangan konflik yang terjadi antara manusia dan satwa liar," kata Menteri LHK Siti Nurbaya kepada djawanews.com, Sabtu 31 Juli.
Presiden Joko Widodo telah menandatangani moratorium permanen konversi hutan primer dan lahan gambut di 2019, dengan area seluas 66 juta ha. Di antara tujuannya guna menjaga mendorong hutan bernilai konservasi tinggi (HCVF), serta menata koridor satwa.
Populasi Harimau Sumatera saat ini diperkirakan sekitar 600 ekor. Dengan dukungan kebijakan moratorium dan upaya konservasi lainnya, termasuk penegakan hukum, Indonesia memberi target peningkatan populasi flagship species ini.
Peta moratorium untuk menekan deforestasi dan bagian penting dari upaya konservasi, telah menjangkau lebih dari 60% habitat harimau sumatera. Ini jadi komitmen yang kuat dari pemerintah untuk melindungi berbagai spesies unggulan Indonesia. Serta menegaskan target Indonesia mencapai penyerapan karbon bersih FoLU pada tahun 2030.
"Dengan kebijakan pemerintah dan kerja kolektif hingga ke tingkat tapak, serta dukungan berbagai elemen masyarakat, Harimau Sumatera dan berbagai spesies unggulan lainnya takkan punah di Indonesia," tandas Siti.