Djawanews - Ratusan rumah warga rusak akibat guncangan Gempa Malang, Sabtu (10/4) kemarin. Kerusakan rumah bervariasi, dari ringan hingga rusak parah. Siapa yang bakal perbaiki itu?
Penjelasan ini disampaikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Letnan Jenderal TNI Doni Monardo. Doni bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Bupati Malang Sanusi datang ke Desa Wirotaman, Kaiecamatan Ampel Gading, Malang, Jawa Timur, Minggu (11/4) siang.
Ketika tiba, Doni sempat melihat Posko Utama di Kantor Kecamatan Ampel Gading. Dia ingin memastikan proses penanganan berjalan dengan baik.
BNPB akan memberikan dana stimulan bagi warga yang rumahnya rusak dengan kategori Rusak Ringan (RR) sebesar 10 juta, Rusak Sedang (RS) sebesar 25 juta, dan Rusak Berat (RB) sebesar 50 juta.
Untuk mempercepat proses perbaikan BNPB meminta kepada perangkat daerah setempat untuk melakukan pendataan dan melaporkan sesuai dengan data yang benar.
"Rumah warga yang Rusak Ringan dan Rusak Sedang bisa dilakukan perbaikan dengan cara pemerintah daerah memberikan usulan kepada BNPB dengan nama dan alamat yang akurat," kata Doni.
Sedangkan bagi warga yang mengalami rusak berat, akan dikoordinasikan dengan Kementrian PUPR untuk mempercepat proses perbaikan.
Warga diminta untuk dilatih dan diberikan edukasi terkait literasi kebencanaan, manfaatkan kearifan lokal untuk mencari ide dan inisiatif. Sebagai contoh, dengan menyiapkan sejumlah kaleng, letakan kaleng didalam ruangan, ketika keleng jatuh saat gempa bisa berfungsi sebagai alarm awal.
Selain itu, kegiatan siskamling juga bisa dilaksanakan setiap malam. Warga berjaga untuk antisipasi risiko yang muncul seperti gelombang tinggi atau gempa. Kewaspadaan dan kesiapsiagaan dibangun oleh masyarakat itu sendiri. Kepemimpinan Perangkat daerah harus bisa mengajak warga untuk lebih siap menghadapi risiko yang akan terjadi.