Djawanews.com – Sebanyak 6.612 personel gabungan diterjunkan untuk mengamankan aksi demo buruh di bundaran Patung Kuda Monas, dan beberapa lokasi lain di Ibu Kota, Kamis 10 Agustus. Aksi demo ini menuntut pencabutan UU cipta kerja dan undang-undang lain yang tidak berpihak kepada rakyat.
"Kami jajaran Polda Metro Jaya diperkuat Polres Metro Jakarta Pusat menyiapkan 6.612 personel gabungan untuk melayani dan mengawal saudara-saudara kita dari elemen buruh yang melakukan penyampaian pendapat hari ini," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, dikutip ANTARA, Kamis 10 Agustus.
Trunoyudo menjelaskan sebanyak 6.612 personel gabungan tersebut terdiri dari unsur Polri, TNI, dan pemerintah daerah (pemda).
Kemudian Trunoyudo juga mengimbau kepada seluruh masyarakat agar menunda sementara beraktivitas di sekitar Jalan Gatot Subroto, khususnya di depan gedung DPR-MPR dan juga area di sekitar Monas.
"Tentunya kami mengimbau kepada saudara-saudara kita elemen dari buruh untuk betul-betul melakukan penyampaian pendapat di muka umum ini berada pada koridor peraturan perundangan yang berlaku, tertib, sehingga apa yang tujuannya bisa tercapai dengan aman, " ucap Trunoyudo.
Sebagai informasi Massa dari Aliansi Aksi Sejuta Buruh (AASB) dan Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak) akan menggelar demonstrasi di depan Istana Kepresidenan RI dan Gedung Mahkamah Konstitusi Jakarta pada hari ini.
Mereka mendesak agar pemerintah mencabut UU Nomor 6 tahun 2023 Omnibus Law tentang Cipta Kerja.
Demonstrasi ini, menurut koordinator aksi, bakal dihadiri puluhan ribu massa buruh yang datang dari berbagai daerah mulai dari Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.
Rencananya aksi tersebut akan dimulai pada pukul 11.00 WIB dengan titik kumpul di gedung International Labour Organization (ILO) di Jalan MH Thamrin. Kemudian massa bergerak menuju Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) di jalan Merdeka Barat dan puncak aksi akan berlangsung di Istana Merdeka.