Djawanews.com – Hujatan kepada Kepala BPIP menjadi trending topic di Twitter , hal tersebut lantaran salah satu media online memberikan judul yang bombastis pada salah satu artikelnya.
Artikel tersebut diketahui diunggah oleh Detik (12/02) dengan judul “Kepala BPIP Sebut Agama jadi Musuh Terbesar Pancasila”. Para warganet pun kemudian geram dan melontarkan uneg-uneg-nya.
Clickbait dan Hujatan kepada Kepala BPIP
Sebenarnya tidak ada yang salah dengan artikel yang diunggap Detik, namun artikel dan pernyataan pakar di dalamnya memancing kontroversi. Permasalahan muncul ketika ada ”agama” yang disandingkan dengan ”Pancasila”, yang kemudian dibubuhkan sebagai ”musuh” di dalam judul artikel.
Kepala BPIP Prof Yudian Wahyudi awalnya menyatakan jika dua ormas agama (NU dan Muhammadiyah) telah memberikan dukungan terhadap ideologi Pancasila sejak era 1980-an.
Namun setelah era reformasi, Yudian menyatakan jika terdapat sekelompok yang mereduksi agama untuk melaksanakan kepentingannya sendiri—dan tidak selaras dengan Pancasila.
Para kelompok (pereduksi agama) yang manuvernya diabaikan oleh politisi, kemudian sakit hati dan menurut Yudian mengklam jika kelompoknya adalah mayoritas yang ingin melawan Pancasila.
Kontroversi muncul ketika di dalam judul yang bombastis kemudian dipadukan dengan pernyataan kontroversial Yudian sebagai berikut: Si Minoritas ini ingin melawan Pancasila dan mengklaim dirinya sebagai mayoritas. Ini yang berbahaya. Jadi kalau kita jujur, musuh terbesar Pancasila itu ya agama, bukan kesukuan.
Kita saat ini telah memasuki era pasca kebenaran atau post-truth, jadi dalam pemaknaan informasi harus menerima secara utuh, bukan sepotong demi sepotong. Sebagai contoh artikel yang memuat pernyataan Kepala BPIP memang harus dipahami secara utuh.
Warganet yang terpancing judul clickbait dan miss-informasi, lantas menghadiahkan hujatan kepada Kepala BPIP tanpa mengetahui konteksnya. Meskipun demikian, Kepala BPIP tetap perlu meluruskan pernyataannya dan menjelaskan pada masyarakat Indonesia maksud dari perkataannya tersebut.