Djawanews.com – Seorang perempuan bernama Dini Sera Afrianti (29) atau Andini diduga tewas karena dianiaya pacarnya di Blackhole KTV Surabaya. Pelaku yang bernama Ronald Tannur diketahui merupakan anggota DPR RI asal NTT dari PKB.
Setelah ditelusuri, ayah Ronald diduga kuat bernama Edward Tannur. Adapun keluarga Andini telah melaporkan Ronald ke Sat Reskrim Polrestabes Surabaya.
"R ini adalah anak salah satu pejabat anggota dewan di DPR RI," kata kuasa hukum keluarga Andini, Dimas Yemahura, Kamis, 5 Oktober.
"Seharusnya dia menjaga muruah dari keluarga yang punya latar belakang pejabat," jelasnya.
Kata Dimas, R tidak manusiawi sebab sangat tega menghilangkan nyawa dari Andini yang merupakan ibu tunggal untuk anaknya yang selama 12 tahun dihidupi oleh Andini seorang.
Dimas menegaskan korban ditemukan terluka, memar, bahkan ada bekas lindasan ban mobil di lengannya seperti lebam di paha kiri, lengan kanan, lengan kiri, serta dada.
Selain bukti berupa foto dan video, Dimas juga memiliki rekaman suara (voice note) saat korban mengalami kekerasan dan itu dipegang keluarga korban.
"Saya secara kebetulan ikut dalam penyelidikan di tempat kejadian perkara. Korban mengalami banyak luka lebam di tubuhnya akibat pukulan dan tendangan. Terlapor juga mengakui hal tersebut saat dilakukan penyelidikan," tambahnya.
Meski begitu, Dimas sempat menemui kendala, sebab Kanit Polsek Lakarsantri, Iptu Samikan, mengklaim bahwa tidak ada tanda bekas luka penganiayaan.
Samikan, menurut Dimas, mengaku dan malah mengatakan korban tewas karena penyakit lambung. Pernyataan itu kemudian dianggap Dimas sebagai upaya untuk menyembunyikan kebenaran terkait Ronald yang merupakan anak pejabat.
"Kami sangat menyesalkan pernyataan Kanit Lakarsantri kepada media yang mengatakan tidak ada bekas luka. Apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Dimas.
Polrestabes Surabaya
Sementara Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Hendro Sukmono mengaku telah menyebar tim dari Sat Reskrim untuk memeriksa alat bukti termasuk CCTV.
"Kami dalami semua," ungkap Hendro.
Hendro mengatakan, ada lima rekaman CCTV di Blackhole KTV Surabaya, apartemen tempat tinggal korban hingga rumah sakit yang diperiksa.
"Ada lima titik (CCTV) lokasi di mana yang bersangkutan sedang di tempat hiburan dengan pasangannya. Kemudian di lokasi lobi dia datang dan meninggalkan lokasi. Kemudian di tempat korban tinggal, di mana korban dibawa ke rumah sakit," ungkap Hendro.
Cak Imin merespons
Terkait dengan kabar duka ini, Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengaku akan berdiri di pihak korban dan meminta pelaku dihukum dengan adil dan setimpal.
"Saya dan seluruh keluarga besar PKB berbela sungkawa sedalam-dalamnya atas meninggalnya Andini."
"Saya bersepakat pelaku harus mendapatkan hukuman yg setimpal. Saya dan PKB pasti berdiri di pihak korban. Tidak ada tindakan kekerasan apalagi pembunuhan yg bisa dibenarkan, terlebih lagi kepada perempuan," tandasnya.
Di samping itu, pengacara kondang, Hotman Paris Hutapea turut menyorot kasus keji ini. Dia mengaku akan membela korban. Itu disampaikan melalui Instagram pribadinya.
"Ayo Kapolda Surabaya cepat atensi kasus ini! Ayo para teman yang terima WhatsApp korban agar tampil jadi saksi! Tim Hotman 911 Jawa Timur siap bantu hukum."