Dilansir dari blog.netray.id: Pada 20 Desember 2022 lalu, RUU PPRT mendadak mengisi deretan trending topik Twitter. RUU PPRT merupakan RUU yang ditujukan untuk melindungi kepentingan relasi/ hubungan kerja antara pemberi kerja dan pekerja rumah tangga (majikan). Tidak hanya mengatur terkait perlindungan dan jaminan kepada PRT tetapi juga terhadap Pemberi Kerja (majikan) sehingga dapat meminimalisir tindak penyalahgunaan agen-agen penyedia PRT.
RUU ini pun kabarnya telah mengendap selama 18 tahun di DPR ini dan tidak kunjung disahkan. Tidak seperti RUU KUHP, RUU Minerba, ataupun RUU Cipta Kerja yang ramai mendapat sorotan publik dan kerap mengisi trending topik Twitter, RUU ini justru seolah luput dari perhatian publik sebelum beberapa waktu lalu PKB menaikkan kembali isu ini.
Media Monitoring Netray menelusuri kata kunci ruu pprt dan ruu prt di media sosial Twitter dengan periode pantauan selama 15 Desember- 21 Desember 2022 untuk melihat seberapa besar antusiasme warganet membicarakan topik ini. Hasilnya, ditemukan 7.241 total cuitan pada periode tersebut dengan didominasi oleh cuitan bersentimen positif. Sementara impresi pada topik ini sebanyak 1,3 juta yang berpotensi menjangkau 11,7 juta akun pengguna Twitter.
Dari pantauan Netray, topik soal RUU PPRT tidak muncul dalam perbincangan warganet sebelum tanggal 20 Desember 2022. Berdasarkan grafik pada Gambar 2 tampak laju intensitas perbincangan RUU PPRT baru naik secara signifikan pada 20 Desember 2022. Sementara pada Top Words di bawah, tampak berbagai kata yang kerap digunakan warganet dalam perbincangan terkait RUU PPRT, seperti gusmuhaimin, saveprt, lindungi, kekerasan, penyiksaan, dan berbagai kata lainnya.
Perbincangan terkait RUU PPRT pertama kali muncul pada 20 Desember kurang lebih pada pukul 16:00 sore. Pada Gambar 3 di bawah, tampak sejumlah cuitan yang menginisiasi perbincangan terkait topik ini. Seperti akun @fahmi_bd, @billy4riez, dan @DPP_PKB.
Ketiga akun tersebut pun kompak memantik perbincangan terkait RUU PPRT sembari menyebut Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Gus Muhaimin. Adapun narasi yang disampaikan adalah mendesar pengesahan RUU PPRT.
Populernya Nama Cak Imin dalam Pusaran Perbincangan RUU PPRT
Desakan untuk segera mengesahkan RUU PPRT yang ramai menjadi perbincangan di Twitter turut mempopulerkan nama politikus partai PKB. Nama politikus PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin ramai di tandai dalam berbagai cuitan terkait RUU PPRT. Hal ini dapat diamati melalui berbagai cuitan populer berikut.
Cak Imin disebut sebagai tokoh yang mendesak DPR RI untuk segera mengesahkan RUU Perlindungan PRT tersebut. Hal tersebut juga disuarakan oleh akun @DPP_PKB yang menyebut Ketua Umumnya tersebut mendukung RUU PPRT segera disahkan dengan tagar #SavePRT dan #GusMuhaimin.
Meski demikian, terdapat juga warganet yang mempertanyakan trendingnya topik RUU PPRT yang terkesan mendadak tersebut hingga menuding perbincangan terkait RUU PPRT di Twitter sebagai endorsan partai politik PKB dan Cak Imin saja. Ramainya isu PPRT yang didominasi oleh nama politikus Cak Imin dan Partai PKB membuat warganet sangsi.
Kecurigaan warganet tersebut tergambar dalam pantauan Netray. Sejumlah politisi PKB mengisi deretan akun paling populer dalam topik ini. Bahkan, hampir sebagian besar Top Accounts topik RUU PPRT diisi oleh akun politisi ataupun pihak internal PKB. Sementara lembaga yang paling banyak disebut selain DPR pun adalah PKB. Sementara itu pada kategori Top Organisazation tampak DPR RI muncul sebagai organisasi paling banyak disebut oleh warganet sebagai pihak yang didesak untuk mengesahkan RUU Perlindungan PRT.
Gambaran yang lebih jelas terkait peta percakapan topik RUU PPRT yang melingkupi internal PKB dapat dilihat pada jaringan percakapan beruikut. Akun Cak Imin menjadi pusat perbincangan topik diikuti oleh DPP PKB dan sejumlah akun politisi PKB lainnya. Oleh karena itu, tidak heran jika sejumlah warganet mempertanyakan naiknya pembahasan RUU PPRT yang terkesan mendadak ini ketimbang turut serta membuka diskusi soal urgensi pengesahan RUU Perlindungan Pembantu Rumah Tangga tersebut.
Simak analisis terkini dan mendalam lainnya di analysis.netray.id. Untuk melakukan pemantauan terhadap isu yang sedang berkembang sesuai kebutuhan secara real time dapat berlangganan atau menggunakan percobaan gratis di netray.id.
Editor: Winda Trilatifah