Djawanews.com – Pengamat Politik Rocky Gerung menilai langkah yang diambil Partai Golongan Karya (Golkar) untuk mencalonkan Airlangga Hartarto sebagai calon presiden (capres) pada pilpres 2024 mendatang sebagai cara yang cerdas. Ia menyebut hal itu sebagai tanda bahwa harga diri Partai Golkar telah pulih.
Mengingat sebelumnya Golkar hampir menyetujui rencana penggandengan Airlangga sebagai calon wakil presiden (cawapres) bagi Ganjar Pranowo. “Itu tanda bagus bahwa Golkar itu pulih harga dirinya, kan dia yang partai otonom, ngapain minta izin ke presiden? ya pastikan aja kan, mau kalah ngga ada soal, yang penting dia tau bahwa dia mampu untuk ajukan kadernya sendiri,” ujar Rocky Gerung dengan Hersubeno Arief pada video yang tayang Minggu, 6 November.
Rocky Gerung Paparkan soal Partai Dungu
Lebih lanjut, Ia mengatakan pencalonan mandiri yang dilakukan Golkar sudah semestinya dilakukan. Terlebih, partai beringin itu adalah partai otonom yang besar dan mandiri. Hal itu tentu berbeda halnya dengan dua partai lainnya sebagai kawan seperkoalisian di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Rocky Gerung secara tak langsung menyebut Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Amanat Nasional (PAN) sebagai partai dungu. Hal itu lantaran keduanya dianggap terlalu mengiyakan skenario yang ditetapkan oleh Presiden Jokowi dalam pengusungan capres maupun cawapres pada ajang lima tahun sekali itu.
“Kalau yang dua itu ngapain itu, PAN dan PPP, kayak pecicilan aja itu kan, mentang-mentang udah di depan si Ganjar, semuanya ngikut di belakangnya,” ucapnya.
“jadi poin itu yang sebetulnya menunjukkan ada pendangkalan di dalam partai itu, kalau kau bikin partai ngapain tanya ke presiden? itu kan dungu namanya,” pungkas Rocky Gerung.
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.