Djawanews.com – Kebersamaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Gubernur Jakarta Anies Baswedan saat meninjau proyek Sirkuit Formula E menjadi sorotan publik. Media sosial sontak diramaikan oleh foto momen saat keduanya bercengkrama di lokasi sirkuit.
Menanggapi hal itu, akademisi dan pengamat politik Rocky Gerung pun ikut berkomentar melalui unggahan di akun youtube miliknya (Rocky Gerung Official). Ia menyinggung soal pihak-pihak yang kerap kali mengeluarkan narasi “panas” yang dikenal dengan sebutan buzzer.
“Mungkin waktu gambar itu muncul, 7 dari 10 buzzer itu bunuh diri tuh karena menganggap bahwa kurang ajar Pak Jokowi kita lagi hajar Anies tiba-tiba beliau datang,” ujar Rocky, dikutip dari Warta Ekonomi, Selasa 26 April.
Lantas Rocky sesumbar bahwa foto Jokowi dan Anies bisa diartikan bahwa Jokowi yang butuh Anies bukan justru Anies yang membutuhkan Jokowi.
Ia menilai bahwa secara psikologi-politik, Jokowi sudah paham bahwa hubungannya dengan PDIP tidak lagi sebagus dulu dan tidak diterima oleh kekuatan politik Islam.
“Tentu Pak Jokowi mulai paham bahwa dia tidak mungkin diasuh PDIP, dia tidak bakal diterima oleh kekuatan politik Islam maka dia cari semacam tempat persembunyian sementara. Anies adalah kombinasi pikiran konseptual, kalangan kelas mengenagh, dan politik Islam,” ujar Rocky.