Djawanews.com – Sekjen DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dea Tunggaesti mengaku telah mendengar komentar Rocky Gerung terkait videonya yang disebut dungu dan bodoh. Awalnya tak merasa terusik, tapi Dea yang juga seorang pengacara ini beri jawaban menohok ke Rocky Gerung.
“Saya berterima kasih atas komentar Bapak yang menyebut pernyataan saya sebagai pernyataan yang dungu dan bodoh. Komentar yang saya terima dengan lapang dada mengingat saya yakin komentar tersebut pasti datangnya dari seorang yang sangat pintar dan pastinya super cerdas,”kata Dea dalam keterangannya, Selasa 8 Maret.
Dea mengatakan bahwa hal yang disampaikannya dalam rilis sebenarnya sudah sangat jelas. Bagi PSI dan DEa, memperpanjang masa jabatan Presiden dengan menunda Pemilu adalah sesuatu yang inkonstitusional. “Ini adalah pelajaran dasar di SD,” tegas Dea.
Beberapa waktu lalu, Rocky Gerung angkat bicara terkait pernyataan PSI. Ia menyebut pernyataan PSI aneh. “Berita gila adalah PSI menolak penundaan tetapi pro Jokowi 3 periode. Jadi gue lihat ini PSI makin bego setelah Faldo (Staf Khusus Mensesneg) pindah ke Istana. Kan aneh, dungu,” kata Rocky dalam acara Adu Perspektif.
Rocky Gerung Sebut Sekjen PSI Dungu dan Bodoh karena Masalah Tolak Penundaan Pemilu, tapi Dukung Jokowi 3 Periode
Dea mengatakan pernyataannya ketika itu adalah sebuah tanggapan atas realitas politik yang telah dinyatakan secara terbuka oleh partai-partai yang ada di parlemen, yang ingin memperpanjang masa jabatan Presiden tanpa melalui pemilihan umum. “Inilah yang kami kritik, inilah yang kami tolak. Inilah cara kami memperjuangkan tegaknya konstitusi agar Pak Jokowi terlindungi secara konstitusional,” ujarnya.
Dea juga memberikan penilaian bahwa mungkin Rocky Gerung lupa bahwa salah satu ciri negara demokrasi adalah terselenggaranya pemilihan umum setiap 5 tahun sekali. Menurutnya, menunda pemilu tanpa alasan yang bersifat force majeur justru akan mencederai demokrasi. Untuk itu, tekan Dea, PSI ingin kembali mengingatkan pentingnya menempuh jalur konstitusional dalam perjuangan politik.
“Apabila kelak, pada akhirnya partai-partai di parlemen yang saat ini PSI tidak ada di sana, kemudian melakukan amandemen konstitusi, dan membuka ruang bagi Pak Jokowi untuk maju kembali di Pemilu 2024, di mana rakyat bisa secara bebas memilih Pak Jokowi ataupun kandidat lain, maka tanpa ragu kami pasti akan mendukung Pak Jokowi paling pertama dan terdepan karena jelas prestasi dan kerja kerasnya buat rakyat Indonesia,” kata Dea.
Dea juga menukil hasil survei yang menyatakan bahwa lebih dari 70% rakyat Indonesia puas terhadap kinerja Pak Jokowi. Dea lebih jauh mengklaim, biarlah dirinya dan 70% lebih rakyat Indonesia tetap menjadi dungu di mata Rocky. Sebab, kata Dea, penilaian tersebut adalah kebencian yang sifatnya subjektif dan personal terhadap Jokowi dan para pendukungnya.
“Semestinya Pak Rocky Gerung bisa belajar dari Pak Prabowo dan Pak Sandiaga, walaupun dulu pertarungan mereka begitu keras melawan Pak Jokowi saat Pemilu, tapi saat Pemilu usai, mereka dengan ksatria justru ikut membantu Pak Jokowi di pemerintahan. Artinya apa? Mereka ikut berkontribusi membangun negara, sementara apa ya yang Bapak lakukan? Satu hal lagi, Pak, sedungu-dungunya saya, saya tidak akan pernah membangun rumah yang sertifikatnya bukanlah milik saya,” imbuhnya.
Dapatkan warta harian terbaru lainya, ikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.