Djawanews.com – Wabah virus Corona COVID-19 merebak di kawasan Amerika Latin. Selain Brasil, Ekuador merupakan negara kedua dengan kasus Corona tertinggi di selatan Amerika tersebut.
Laporan Worldometer menyebut terdapat sekitar 3.368 kasus Corona di Ekuador, di mana 145 orang di antaranya tewas. Miris, sebagian besar orang yang tewas akibat Corona tersebut tergeletak di jalan dan rumah penduduk di Ekuador, sebab tidak memperoleh penanganan dari rumah sakit setempat. Bahkan, jasad-jasad itu dibiarkan tergeletak selama beberapa hari.
Pemerintah Ekuador minta maaf
Setelah memperoleh laporan dari masyarakat, aparat keamanan Ekuador lantas mengumpulkan ratusan jenazah yang tewas akibat terjangkit Corona di jalanan maupun rumah penduduk. Dibutuhkan waktu sekitar tiga hari untuk dapat mengumpulkan ratusan jasad korban virus Corona di Ekuador tersebut.
Juru bicara pemerintah Ekuador, Jorge Wated pun menyampaikan permohonan maafnya kepada masyarakat, karena pihaknya tidak dapat bertindak cepat mengangkut mayat korban virus Corona. Wated menyebut aturan jam malam yang diterapkan selama masa pandemi di Ekuador membuat aparat keamanan kesulitan mengangkut ratusan jenazah tersebut dalam waktu yang singkat.
“Kami memohon maaf kepada masyarakat karena harus menunggu selama berhari-hari hingga jasad keluarga mereka dapat diangkut dengan semestinya,” ungkap Wated seperti dikutip Djawanews dari AFP.