Djawanews.com – Ritual maut yang menewaskan 11 orang korban jiwa di di Pantai Payangan, Jember viral dan menggegerkan publik. Mereka terseret ombak saat sedang menjalani ritual pada Minggu (13/2) dini hari. Mulanya ada 10 orang yang ditemukan tewas dan 1 hilang. Korban terakhir akhirnya ditemukan di Bukit Samboja setelah tim SAR berjuang selama 3 jam. Korban terakhir atas nama Syaiful.
“Tadi malam (dini hari) sekitar pukul 01.00 WIB ada wisatawan yang tergulung ombak dan tenggelam. Jadi mereka sedang melakukan ritual yang dilakukan (dipimpin) seseorang,” kata Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo memberikan keterangan mengenai ritual maut pada Minggu, 13 Februari.
Hery mengatakan para korban ini sedang menjalani ritual menenangkan diri. Mereka berasal dari berbagai daerah di Jember. Namun mayoritas dari Kecamatan Rambipuji dan Sukoramb, bahkan ada juga korban yang dari Bondowoso.
Secara rinci, keseluruhan ada 24 orang yang ikut dalam kegiatan ritual tersebut. Namun ada 4 orang yang tidak ikut dalam acara ritual. Hery sendiri akan terus mengupdate jumlah peserta ritual.
“Tidak semuanya ikut di laut, ada 4 yang tidak ikut, di antaranya anak kecil dan para sopir. Karena ada 3 mobil dari rombongan itu. Untuk para korban meninggal ditemukan 1 km dari lokasi kejadian tempat ritual,” ungkapnya.
Ada Satu Korban Selamat dari Ritual Maut di Pantai Payangan, Seorang Guru Spiritual
Salah satu korban selamat adalah guru spiritual kegiatan ritual itu. Guru spiritual kelompok ritual tersebut yakni Nur Hasan (35), warga Dusun Botosari, Desa Dukuhmencek, Kecamatan Sukorambi, Jember. Kelompok ritual itu diketahui bernama Tunggal Jati Nusantara.
Tunggal Jati Nusantara adalah sebuah kelompok ritual asal Jember yang anggotanya selain dari Jember, juga datang dari daerah lain di sekitarnya. “Iya mereka kelompok Tunggal Jati Nusantara,” ujar Purnomo.
Para korban ritual maut itu sedang menjalani ritual menenangkan diri. Mereka berasal dari berbagai daerah di Jember. Namun mayoritas dari Kecamatan Rambipuji dan Sukorambi. Dan ada juga korban yang dari Bondowoso. Menurut Anda sendiri apa ritual seperti itu memang masih banyak dilakukan di Indonesia?
Dapatkan warta harian terbaru lainya, ikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.