Djawanews.com – Presiden Jokowi (Joko Widodo) memaparkan bahwa subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang diberikan Pemerintah sangatlah besar. Besaran subsidi yang diberikan Pemerintah untuk BBM mencapai Rp502 triliun.
"Subsidi kita ke sini (BBM) bukan besar, tapi besar sekali. Bisa dipakai untuk membangun ibu kota karena angkanya sudah Rp502 triliun," kata Jokowi pada pidatonya di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDIP pada hari Selasa, 21 Juni.
"Ini semua yang harus kita ngerti, sampai kapan kita bisa bertahan dengan subsidi sebesar ini," lanjut Jokowi.
Pernyataannya itu, Presiden Jokowi sandingkan dengan kondisi global sekarang yang berimbas ke beberapa sektor termasuk Bahan Bakar Minyak. Jokowi menyebutkan jika harga BBM jenis Pertalite dan Pertamax sekarang bukanlah harga sebenarnya melainkan adanya bantuan dari subsidi Pemerintah.
Presiden Jokowi Sebut Harga BBM di Indonesia Jauh Lebih Murah dari Negara Tetangga
Jokowi berpendapat jika di Singapura dan Jerman, harga BBM sudah mencapai Rp30 ribu. Sedangkan di negara tetangga lainnya, Thailand, mencapai Rp20 ribu. Untuk harga di negara Singapura, Jerman dan Singapura tadi, harga tersebut adalah BBM yang memiliki oktan 95 atau minimal sejenis dengan Pertamax Turbo.
Ketiga negara tersebut menjual BBM dengan oktan 95 sebagai jenis bahan bakar terendah tidak seperti di Indonesia yang masih menjual jenis terendah yakni Pertalite (90) dan Pertamax (92).
"Kalau kita enggak ngerti angka-angka, kita enggak merasakan betapa sangat beratnya persoalan saat ini," ucap Jokowi.
"Bangun ibu kota itu Rp 466 triliun, (sedangkan) ini untuk subsidi. Tapi enggak mungkin ini enggak kami subsidi, akan ramai kita juga. Hitung-hitungan sosial politiknya juga kami kalkulasi," tuntas Presiden Jokowi.
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.