Djawanews.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah akan menjadi penyangga pangan Ibu Kota Nusantara (IKN). Surplus produksi pangan di Kotim diharapkan bisa menyokong kebutuhan di IKN.
“Program pompanisasi salah satu upaya agar Kotim bisa menjadi penyangga pangan IKN. Kalau Indeks Pertanaman (IP) naik, dari satu kali tanam jadi tiga kali artinya ada kelebihan produksi yang bisa dibawa ke IKN,” kata Jokowi di sela pengecekkan pompanisasi di lahan pertanian Desa Bapeang Kabupaten Kotawaringin Timur dilansir ANTARA, Rabu, 26 Juni.
Sehubungan dengan perpindahan IKN dari Jakarta ke kota terencana Nusantara yang terletak di pantai timur pulau Kalimantan, pemerintah pusat tengah mempersiapkan sejumlah daerah sebagai penyangga pangan, salah satunya Kotim yang berada di pulau yang sama.
Kepala Negara menyampaikan melalui Kementerian Pertanian (Kementan) melaksanakan program pompanisasi untuk meningkatkan IP nasional. Melalui pompanisasi ini masa tanam yang awalnya satu kali setahun bisa menjadi dua sampai tiga kali tanam setahun, sehingga produktivitas pun meningkat.
Dalam hal ini, Kotim adalah salah satu daerah yang menerima bantuan pompanisasi. Dengan begitu, diharapkan produktivitas pertanian di Kotim meningkat, bahkan melebihi kebutuhan di daerah tersebut sehingga bisa dikirimkan ke IKN.
“Hal ini bukan hanya Kotim saja, tetapi kabupaten-kabupaten lain yang kelebihan produksi akan ditarik ke IKN,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Kotim Halikinnor menyatakan siap apabila Kotim dipilih sebagai penyangga pangan IKN. Bahkan, ia mengaku pihaknya telah menyusun master plan terkait hal tersebut yang akan diusulkan ke Kementan.
“Kotim siap menjadi penyangga IKN. Kami telah menyusun master plan nanti kami usulkan ke kementerian, karena selama ini kita punya lahan pertanian yang cukup luas, untuk ukuran Kotim itu sudah cukup bahkan surplus,” ucapnya.
Halikinnor menyebutkan luas lahan pertanian di Kotim cukup mendukung untuk menjadi penyangga pangan IKN. Ditambah, adanya bantuan pompanisasi dari Pemerintah Pusat yang dapat meningkatkan hasil pertanian, yang semula satu kali tanam bisa dua hingga tiga kali memungkinkan surplus untuk memasok IKN. Bukan hanya padi, tetapi juga tanaman palawija.
Halikinnor menyebut, Presiden Jokowi juga sempat menyinggung terkait pengembangan peternakan dan pertanian jagung di Kotim. Hal ini sebagai isyarat agar Kotim bisa mengembangkan hal tersebut untuk mewujudkan ketahanan pangan.
“Kami akan menindaklanjuti arahan-arahan beliau dengan kementerian terkait,” ujar Halikinnor.