Djawanews.com – Presiden Jokowi (Joko Widodo) telah memaparkan bahwa pembangkit listrik tenaga air atau PLTA Kayan di Kalimantan Utara menjadi prioritas pembangunan sebagai perwujudan program pengembangan energi baru terbarukan (EBT).
Gubernur Kalimantan Utara Zainal A. Paliwang mengungkapkan Kalimantan Utara memiliki potensi cukup besar dengan energi fosil yang melimpah seperti gas alam, minyak bumi, dan batu bara.
Mengingat banyak sumber daya alam (SDA) yang ada di Kaltara, pembangunan PLTA Kayan di Kabupaten Bulungan memiliki potensi kapasitas 9.000 MW. Kemudian ada PLTA Sungai Mentarang di Kabupaten Malinau yang memiliki potensi kapasitas 1.375 MW sudah memiliki izin prinsip dan masuk tahap studi kelayakan.
Keseriusan membangun pembangkit listrik ini seiring dengan rencana lain pemerintah Provinsi Kalimantan Utara membangun Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Tanah Kuning-Mangkupadi di Kabupaten Bulungan.
PLTA Kayan Bakal Prakarsai Pengelolaan Sumber Daya Melimpah di Kalimantan Utara
Zainal optimistis progres KIPI Tanah Kuning-Mangkupadi tahun ini berjalan tanpa kendala. Luasan KIPI akan sebesar 10.100 hektare (ha). Dalam aturannya, izin lokasi diberikan untuk tiga tahun ditambah 30% penguasaan lahan berdasarkan Peraturan Menteri ATR/BPN Nomor 5/2015.
Pada saat ini, terdapat 10 perusahaan yang berinvestasi di KIPI Tanah Kuning-Mangkupadi.
Sebanyak 10 perusahaan di antaranya, Al-Bassam Petroleum Equipment Company (APECO), PT Kayan Patria Propertindo (KPP), PT Kayan Patria Industri (KPI), PT Pelabuhan Indonesia, PT Aman Mulia Gemilang, PT Indonesia Strategis Industri, dan PT Adhidaya Suryakencana.
Wakil Gubernur Kalimantan Utara Yansen menjelaskan pembangunan PLTA Kayan juga akan meningkatkan potensi lahan pertanian di wilayahnya, yakni berupa lahan kebun seluas 36.460 ha, ladang atau huma 38.615 ha, dan sawah seluas 10.776 ha. “Masih ada lahan seluas 121.542 hektare yang saat ini belum digarap,” katanya.
Untuk perkebunan, pada wilayah perbatasan darat sangat potensial untuk pengembangan pertanian dan perkebunan. Perkebunan dan pabrik kelapa sawit tersebar di Kabupaten Bulungan, Tana Tidung, Malinau, dan Nunukan.
Perkebunan kelapa sawit juga telah mampu membantu menurunkan angka kemiskinan dan tingkat pengangguran di Kalimantan Utara, bahkan mampu menampung tenaga kerja Indonesia (TKI) yang dideportasi dari Malaysia. Dalam hal tersebut, PLTA Kayan memang menjadi modal penting untuk menyediakan supply listrik ke berbagai daerah sekitar.
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.