Djawanews.com – Rusia sempat mengancam akan mencari pasar baru untuk batu baru miliknya usai penghentian impor dari negara-negara Eropa. Namun justru negara-negara Eropa yang mulai mencari pasar baru di Asia termasuk Indonesia untuk memenuhi kebutuhan import batu bara milik mereka.
Negara di Eropa pun mulai mendekati Indonesia sebagai pemasok batu bara pembangkit listirk. Beberapa negara tersebut di antaranya Italia, Spanyol, Polandia, dan Jerman.
Meski sampai saat ini belum jelas apakah Indonesia dapat memenuhi jumlah yang diminta karena kapasitas cadangan yang terbatas.
Selain itu stok batu bara tentu akan diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan lokal terlebih dahulu.
Sebelumnya harga batu bara berjangka Newcastle juga sempat mengalami kenaikan signifikan pada bulan April.
Dilaporkan oleh Al Jazeera, kenaikan ini sebesar 6,4 persen, menyebabkan harga berubah menjadi USD 281 per ton. Menurut ICE Future Europe ini merupakan kenaikan terbesar dalam dua minggu.
Hal ini disebabkan karena permintaan akan pasokan listrik terus meningkat tetapi kurangnya cadangan batu bara. Akibatnya, harga batu bara diprediksi akan tetap tinggi.
Tak hanya Indonesia, pemasok utama lainnya yaitu Australia yang mengatakan bahwa kemampuan mereka amat terbatas untuk memenuhi kebutuhan pasar Eropa.
“Kurangnya investasi dalam kapasistas baru dan permintaan yang relatif kuat di Asia membuat pasar kekurangan dalam mengisi celah akibat penghentian ekspor dari Rusia,” tulis ahli strategi Australia dan Selandia Baru Banking Group Ltd Brian Martin dan Daniel Hynes dalam sebuah catatan, dikutip dari hops.id, Rabu 13 April.
Sebagai informasi, Rusia merupakan penghasil batu bara termal terbesar ketiga di dunia. Selama ini pasar Rusia memang berfokus pada negara-negara di Eropa.
Negara-negara Eropa kemudian berburu sumber alternatif batu bara lain selain Rusia. Rusia juga diketahui menyumbang 18 persen pasokan ekspor global pada tahun 2020.
Tetapi, selain keuntungan untuk Indonesia ada ancaman lain. Pasar yang ketat dalam komoditas energi seperti import batu bara telah menyebabkan terjadinya kekurangan pasokan energi saat ini. Eropa dan Asia yang terdampak paling besar akibat harga melonjak serta ancaman kekurangan listrik bagi negara berkembang seperti Pakistan.