Djawanews.com – Calon Gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung optimis blusukan yang dilakukannya selama masa kampanye bisa meningkatkan elektabilitasnya hingga hari pemungutan suara 27 November mendatang.
Hal itu disampaikan Pramono saat blusukan menemui warga di kawasan permukiman padat daerah Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara pada hari kedua masa kampanye Pilkada 2024.
Setibanya di lokasi, Pramono mulai menyusuri gang-gang sambil menyapa warga. Pramono juga sempat membeli telor asin dari tukang sayur yang berpapasan dengannya.
"Ya kalau enggak yakin, ngapain blusukan?" ungkap Pramono usai blusukan di Sunter Agung, Jakarta Utara, Kamis, 26 September.
Bila melihat hasil survei, elektabilitas Pramono dan calon Wakil Gubernur pendampingnya, Rano Karno masih lebih rendah dibanding Ridwan Kamil dan Suswono.
Dalam jajak pendapat Lembaga Survei Indonesia (LSI), Pasangan Ridwan Kamil-Suswono memiliki elektabilitas 51,8 persen, Pramono Anung-Rano Karno sebesar 28,4 persen, dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana 3,2 persen.
Mantan Sekretaris Kabinet itu yakin angka keterpilihannya pasti akan meningkat dari hasil survei tersebut.
"Kalau disurvei hari ini pasti berbeda, karena saya sudah keliling dan tampil di ruang publik lebih banyak, sehingga pasti saya meyakini akan berbeda," ucapnya.
"Juga dari sambutan, yang dulu orang enggak tahu itu Pramono Anung, sekarang hampir semua orang tahu itu. Sehingga itu menjadi modal menurut saya, yang membuat saya makin optimis," tambah Pramono.
Saat blusukan hari ini, Pramono kembali "belanja" masalah. Beberapa keluhan warga yang ia tampung adalah persoalan bantuan sosial (bansos) kesehatan dan pendidikan, serta masalah insentif RT-RW.
"Persoalannya memang sangat mendasar, terutama yang menyangkut KIP (Kartu Indonesia Pintar), KIS (Kartu Indonesia Sehat), kemudian RT dan RW-nya juga mendapatkan insentifnya kurang," kata Pramono.