Djawanews.com – Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung berencana memanfaatkan bangunan milik pemerintah, seperti puskesmas dan kantor kecamatan, dengan menambahkan hunian sewa di lantai atas gedung-gedung tersebut. Namun dia menegaskan hunian tersebut diperuntukkan bagi masyarakat kelas menengah ke bawah.
"Hunian tentunya prioritas paling utama adalah warga yang membutuhkan. Bukan kelas menengah ke atas, tapi menengah ke bawah," kata Pramono di Gelora Bung Karno, Senin, 7 Oktober.
Konsep yang direncanakan Pramono, gedung pemerintah seperti puskesmas, sekolah, kantor kelurahan, hingga kecamatan itu tetap diperuntukkan sesuai fungsinya.
Lalu, pemerintah menambah konstruksi jumlah lantainya untuk ruang kreatif atau bekerja masyarakat, dan di lantai atasnya ditambahkan untuk hunian. Pramono menyebut penambahan lantai untuk hunian ini bisa dilakukan di banyak wilayah.
"Bisa dimana aja, karena hampir semua daerah di Jakarta kan punya kecamatan, punya puskesmas. Puskesmas juga ada 44 lebih. Di kelurahan, bahkan sekarang ini juga sudah ada puskesmas," jelas Pramono.
Pramono menilai, Pemprov DKI memang perlu melakukan inovasi dalam memenuhi kebutuhan hunian untuk warga Jakarta. Sebab, terbatasnya lahan kosong di Jakarta membuat harga tanah menjadi semakin mahal.
Hal ini pun membuat masyarakat makin sulit mendapatkan hunian yang terjangkau berdasarkan kondisi perekonomiannya. Sehingga, penambahan lantai bangunan pemerintah yang dijadikan sebagai hunian perlu dipertimbangkan.
"Problem utama di Jakarta itu kan masalah pembebasan lahan. Belajar dari pengalaman di JIS, Kampung Bayam, dan sebagainya, pembebasan lahan itu mulai dari tahun 1992 baru selesai di 2013 zaman Pak Jokowi. Dengan makin susahnya lahan, maka harus ada inovasi," urainya.