Djawanews.com – Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto optimis Indonesia bisa menjadi lumbung pangan dunia dalam waktu tiga tahun ke depan. Hal ini disampaikan Prabowo dalam orasi ilmiah saat Wisuda Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI) di Bandung, Kamis, 29 Februari.
“Tiga tahun lagi kita bahkan akan menjadi pemasok, kita akan menjadi lumbung pangan dunia saudara-saudara,” kata Prabowo.
Prabowo mengatakan Indonesia dapat mencapai swasembada pangan dalam waktu dekat dengan memanfaatkan potensi alamnya secara optimal. Dia percaya, dengan upaya yang tepat, produksi pangan Indonesia dapat meningkat secara signifikan.
"Kita sebentar lagi kembali swasembada pangan. Kita tidak akan impor makanan dalam dua atau tiga tahun lagi,” katanya.
Namun, Prabowo menekankan pentingnya pengembangan teknologi modern dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di sektor pertanian sebagai langkah yang harus dipersiapkan.
“Tergantung dalam kemampuan bangsa kita untuk menguasai teknologi. Teknologi bukan hanya barang, bukan hanya beli teknologi. Harus bisa menguasai, menciptakan, dan menjalankan teknologi itu,” kata Prabowo.
Selain itu, Prabowo menilai program food estate begitu penting untuk kemandirian pangan. Namun, masih banyak kaum intelektual di Indonesia yang justru menghina konsep food estate.
“Ada Intelektual-intelektual Indonesia yang mengejek saya, mengejek konsep food estate,” kata dia.
Dia menambahkan apabila jika terjadi krisis pangan dan Indonesia terus mengandalkan impor, kondisi ratusan juta rakyat Indonesia akan sangat berbahaya apabila terus bergantung pada negara lain.
“Masa 280 juta rakyat Indonesia harus tergantung kepada bangsa lain. Padahal yang maha kuasa memberi lahan yang cukup, memberi tanah yang subur, memberi air yang cukup,” katanya.