Djawanews.com – Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan pihaknya memperketat skema pengamanan di Papua menyusul rentetan teror dari kelompok kriminal bersenjata (KKB) selama beberapa pekan terakhir.
Seperti diketahui KKB terus menebar teror di tanah Papua, mulai dari aksi penyanderaan Kapten Philips Max Mehrtens, penembakan terhadap dua warga sipil dan pesawat Trigana Air di wilayah Yahukimo.
Nantinya, TNI-Polri akan mengamankan seluruh kegitan masyarakat dan pembangunan di Papua.
"Satgas Damai Cartenz Polri dan TNI bersama pemda dan tokoh terus berupaya maksimal Pam seluruh giat masyarakat dan pembangunan di Papua," ucap Dedi kepada media partner Djawanews, VOI, Senin 13 Maret.
Menambahkan, Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Prabowo mengatakan pengetatan pengamanan juga akan dilakukan di bandara.
Alasannya, berkaca dari aksi teror KKB, bandara kerap dijadikan sasaran oleh kelompok sparatis tersebut.
"Perketatan pengawasan sekitar bandara oleh personel TNI-Polri di wilayah," kata Benny.
Adapun, KKB terus menebar teror belakangan ini. Bermula dari penyanderaan Kapten Philips Max Mehrtens yang saat ini masih dalam proses pembebasan.
Kemudian, disusul adanya aksi penembakan terhadap dua pemuda, Viktor Hadi Sampa (24) dan Emon Pahabol (18). Warga sipil tak berdosa itu dibunuh di Jalan Poros Logpon Kilometer 2, Distrik Dekai pada 8 Maret.
Lalu, kelompok sparatis itu juga menebar teror dengan cara menembaki pesawat Trigana Air yang akan landing dan take off di Bandar Udara Nop Goliat Dekai, pada 11 Maret.