Djawanews.com – Politikus Partai Ummat Mustofa Nahrawardaya mengomentari keberadaan patung naga di Bandara Yogyakarta International Airport (YIA), Kulon Progo, DIY. Ia mempertanyakan kenapa bukan patung garuda atau pahlawan yang diletakkan di situ.
"Pemandangan baru di Yogyakarta Internasional Airport (YIA) hari ini, Kamis (30/12/2021). Masih gresss...patung naga raksasa di pintu keluar Bandara. Kenapa bukan Patung Garuda atau Patung Pahlawan yg dipasang di sini? Ada temen di Yogyakarta tahu?," cuit Mustofa melalui akun Twitternya, @TofaTofa_id, seperti dilihat djawanews.com pada Kamis, 30 Desember.
Menanggapi hal itu Pelaksana Tugas Sementara (PTS) General Manager YIA, Agus Pandu Purnama angkat bicara.
Dia menegaskan bahwa dihadirkannya patung naga ini merupakan bagian dari upaya mempercantik bandara. Pihaknya telah bekerja sama dengan seniman dan kolektor seni di Yogyakarta dalam program ini.
Adapun ornamen semacam itu dipasang secara periodik dan akan diganti sewaktu-waktu menyesuaikan tema yang ingin diusung pihak bandara. Sebelum naga, di lokasi yang sama juga pernah dipasang Kereta Kencana dan Pedati atau gerobak sapi. Masih di sekitar bandara, juga terdapat ornamen lain seperti 28 unit mobil klasik yang telah dilukis.
"Nah terkait dengan patung naga, yang sekarang ada di (terminal) kedatangan, sebelumnya kita lihat bahwa ada kereta kencana dan ini merupakan kolektor pribadi. Lalu diganti gerobak sapi atau pedati karya Nasirun, seniman asal Yogyakarta. Sehingga seluruh yang ditampilkan dalam bandara ini memang kita buat sesuatu yang beda setiap saat, jadi tidak permanen," kata Pandu, mengutip detik.com, Kamis, 30 Desember.
"Pada November lalu, kami juga hadirkan patung-patung pahlawan untuk memperingati hari Pahlawan, jadi ya ini memang tematik," sambungnya.
Pandu menuturkan patung naga tersebut mulai dipajang di bandara YIA pada hari ini. Patung ini diberi judul Patung Naga Jalur Sutra karya seniman Tri Suharyanto.
Dipasangnya patung naga tersebut pun bukan tanpa alasan. Pandu menerangkan bahwa patung ini menggambarkan kekuatan maritim bangsa timur atau bangsa Indonesia yang dulu mampu menjelajah pelosok bumi. Itu digambarkan dari adanya patung-patung kecil berbentuk kapal yang berada di sekeliling sosok naga.