Pemadaman listrik oleh PLN dirasakan di hampir seluruh Pulau Jawa. Bagaimana bisa terjadi?
Di tengah gembar-gembor energi listrik yang terus maju dan melimpah, tidak ada yang pernah mengira jika pemadaman listrik oleh PLN bakalan terjadi. Apalagi pemadaman tersebut serempak dan menimpa jantung Ibu Kota Jakarta.
Pemadaman Listrik oleh PLN, Siapa yang Rugi?
Pada Minggu (4/8) siang hari sekitar pukul 12 siang, pemadaman listrik massal terjadi di kawasan Jabodetabek. Tidak hanya wilayah tersebut, namun sebagian wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah juga ikut terdampak pemadaman.
Listrik mati siapa yang rugi?
- Jokowi Marah-Marah
Terkait pemadaman listrik, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pagi ini, Senin (5/9) langsung mendatangi kantor pusat PT PLN (Persero). Kedatangan Jokowi tersebut bertujuan agar mengetahui secara langsung penyebab padamnya listrik di sebagian Pulau Jawa pada hari Minggu (4/8) kemarin.
“Pagi hari ini saya datang ke PLN mau mendengar langsung peristiwa pemadaman total minggu kemarin dan dalam sebuah manejemen besar PLN mestinya ada tata kelola risiko-risiko yang dihadapi dengan manajemen besar,” kata Jokowi dilansir dari detik.com, Senin (5/8).
Terkait dengan pemadaman tersebut, Jokowi heran dan menyayangkan sikap PLN yang tidak bisa bergerak cepat. Menurut Jokowi, PLN harus belajar dari kejadian 17 tahun yang lalu, di mana diketahui saat itu terjadi pemadaman listrik di Jawa dan Bali.
Menurut Jokowi, atas pemadaman listrik tersebut banyak hal yang dirugikan. Mulai dari contoh sederhana adalah MRT Jakarta dan KRL yang tidak dapat beroperasi.
- Listrik Mati, Salah Siapa?
Akibat pemadaman listrik tersebut imbas paling krusial adalah dalam ekonomi, yaitu transportasi dan komunikasi. Diketahui jika MRT terpaksa berhenti beroperasi dan mengevakuasi penumpang.
Selain itu jalanan Jakarta yang sudah macet semakin kacau, lantaran rambu-rambu lalu lintas tidak berfungsi pada beberapa titik jalan raya. Selain itu jaringan telekomunikasi juga tidak berfungsi lantaran tidak adanya sinyal komunikasi.
Terkait dengan kejadian tersebut pihak PLN meminta maaf kepada masyarakat atas pemadaman listrik tersebut. PLN menyatakan jika telah terjadi gangguan saluran udara di Ungaran pada sirkuit 1.
Sebenarnya tragedi pemadaman listrik pernah terjadi pada tahun 1997, yaitu terjadinya black-out di Jawa dan Bali. Baru-baru ini pada September 2018 juga terjadi parsial dan tegangan ekstra tinggin di Grati area Paiton.
Belajar dari beberapa kejadian tersebut, pemadaman listrik oleh PLN dimasa mendatang sudah sewajarnya diminimalisir. Bukan malah memaklumi berbagai gangguan teknis yang terjadi. Apa perlu ada tandingan perusahaan energi selain PLN?