Djawanews.com – Majunya putra Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, dalam Pilkada Solo 2020 sebagai calon wali kota (cawali) Solo, semakin mulus. Tidak hanya mampu menyingkirkan pesaingnya, Achmad Purnomo, dari rekomendasi PDIP, Gibran juga sukses mengantongi rekomendasi dari Ketum DPP Gerindra Prabowo Subianto.
Ketum DPP Gerindra yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pertahanan itu dikabarkan telah meneken surat rekomendasi untuk Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa. Dengan demikian jalan keduanya untuk maju di Pilwalkot Solo semakin mulus.
Gibran pun mengucap terima kasih atas dukungan yang diberikan Gerindra. Menurutnya, dukungan itu akan menambah kekuatan politik bagi ia dan Teguh Prakosa di Pilwalkot Solo nanti.
“Yang jelas dengan turunnya rekomendasi ini menambah kekuatan politik, kontestasi politik. Saya garisbawahi juga kerja sama ini untuk kepentingan warga Solo, kemajuan Solo,” kata Gibran di Solo, Senin (3/8).
Putra sulung Jokowi itu juga mengaku baru tahu dapat rekomendasi dari Gerindra pada hari Minggu (2/8) lalu. Saat itu ia sedang menghadiri acara penyembelihan kurban di Laweyan, Solo. Meski demikian Gibran mengklaim telah berkomunikasi beberapa kali dengan Gerindra Solo.
“Sudah beberapa kali bertemu dengan Gerindra. Dulu kita adakan pertemuan dengan warga di Gilingan sama Ketua DPC Gerindra,” kata Gibran.
Sementara itu, Gibran dan Teguh berencana akan melakukan penyamaan visi dan visi setelah keduanya secara resmi mendapat surat dukungan dari DPD Gerindra Jateng. Keduanya berencana mengunjungi kantor DPD Gerindra Jateng di Semarang untuk menerima rekomendasi pada siang ini.
Tak hanya itu, Gibran mengaku bakal mendapat dukungan dari partai yang juga akan memberi rekomendasi untuknya dan Teguh. Meski demikian, ia belum secara terbuka mengatakan partai mana yang dimaksud.
Gibran hanya mengatakan bahwa parpol yang akan memberi dukungan dalam Pilkada Solo 2020 kali ini adalah yang punya kursi di DPRD. Jumlah kursi di DPRD Solo memang didominasi oleh PDIP. Dari total 45 kursi, 30 kursi dikuasai PDI, 5 kursi dari PKS. Sedangkan Gerindra, Golkar, dan PAN masing-masing punya 3 kursi, dan PSI punya 1 kursi.