Djawanews.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri forum Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN (AMM) ke-56 di Jakarta, Jumat 14 Juli. Dalam pidato sambutannya, Jokowi mengajak negara-negara Asia Tenggara dan mitranya untuk memperkuat persatuan dan soliditas serta menjaga perdamaian kawasan.
Sebagai Ketua ASEAN, Presiden Jokowi mengatakan Indonesia akan memanfaatkan kepercayaan tersebut untuk meningkatkan kontribusi ASEAN bagi kejayaan Indo-Pasifik dan dunia.
"Yang Mulia, Saya percaya kehadiran Anda di ASEAN Foreign Ministers’ Meeting dan Post Ministerial Conference adalah untuk mencari penyelesaian terhadap masalah-masalah kawasan, terhadap masalah-masalah dunia, bukan justru sebaliknya. Apalagi sampai memperuncing masalah," kata Presiden Jokowi dalam keterangan Kementerian Luar Negeri RI.
"Kami di ASEAN berkomitmen untuk terus memperkuat persatuan dan soliditas, serta memperkokoh sentralitas ASEAN dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan," lanjutnya.
"ASEAN tidak boleh menjadi ajang persaingan, tidak boleh menjadi proksi negara manapun, dan hukum internasional harus dihormati secara konsisten. Untuk itu, kerja sama dan dukungan nyata dari para mitra dan tamu ASEAN sangat kami harapkan," tandas Presiden Jokowi.
Lebih lanjut Presiden Jokowi mengatakan, ASEAN memiliki potensi besar untuk menjadi epicentrum of growth, baik berupa usia produktif yang berlimpah, serta kekayaan alam yang juga berlimpah.
Presiden mengatakan, sebagai negara-negara yang sedang berkembang, negara-negara ASEAN butuh pengertian, butuh kearifan dan juga butuh dukungan, baik dari negara maju maupun sahabat untuk meninggalkan pendekatan zero sum dan mengambil pendekatan saling menguntungkan.
"Ada sebuah pepatah di Indonesia, 'menang tanpo ngasorake'. Yang artinya kita dapat menjadi pemenang tanpa merendahkan yang lain, tanpa mengalahkan yang lain. Untuk itu, saya mengajak kita semuanya, marilah kita menjadi pemenang yang terhormat. Menang tanpa ngasorake," pungkas Presiden Jokowi.