Djawanews.com – Pertemuan kader senior PDIP Budiman Sudjatmiko dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Selasa (18/07), menjadi sorotan. Pasalnya pertemuan ini memunculkan spekulasi publik soal keengganan segelintir kader PDIP mendukung Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (bacapres) di Pilpres 2024.
Sebelumnya, E Effendi Simbolon secara terbuka menilai Prabowo layak memimpin Indonesia pada 2024.
"Kedatangan politisi PDIP Budiman Sudjatmiko di kediaman Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengindikasikan kian terpecahkannya barisan internal PDIP yang telah mengusung Ganjar," ujar Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Khoirul Umam kepada wartawan, Kamis 20 Juli.
Di sisi lain, sejumlah pernyataan Budiman, seperti menyebut pemimpin militer yang berpengalaman menjadi modal penting menghadapi ketidakpastian global, dinilai sinyal dukungan terhadap Prabowo di Pilpres 2024.
"Statemen Budiman yang menggarisbawahi tentang pentingnya pemimpin militer, senior, dan berpengalaman menghadapi ketidakpastian global, juga menyiratkan secara jelas dukungan politiknya pada pencapresan Prabowo di Pilpres 2024 mendatang," ujar Khorul.
Menurutnya, manuver Budiman ini diluar kontrol PDIP. Dia menduga hal ini dipicu karena adanya pihak lain di internal partainya yang hendak menyingkirkan perannya di PDIP.
Khorul mengatakan, sejumlah indikasi ada niatan menyingkirkan Budiman terlihat dari tak dilibatkannya Budiman ke tim pemenangan Ganjar. Selain itu, mantan aktivis 1998 itu juga tidak memperoleh posisi pencalegan yang layak di Pemilu 2024.
"Manuver Budiman kali ini tampaknya betul-betul di luar kontrol PDIP," katanya.
"Hal itu diindikasikan oleh tidak diberikannya posisi pencalegan yang layak bagi Budiman, dan dirinya juga tidak dilibatkan dalam tim pemenangan pencapresan Ganjar Pranowo," lanjut Khoirul.
Berdasarkan temuan itu, Khoirul meyakini sikap Budiman yang menemui Prabowo bisa diindikasikan sebagai keinginan untuk bebas dari aturan di PDIP.
"Karena itu, Budiman merasa tidak punya beban dan memilih untuk menjadi 'partikel bebas' yang seolah tidak ingin didikte oleh aturan organisasi konstitusi PDIP," ucapnya.
Diketahui, Politisi PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko menyambangi kediaman Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara Nomor IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Selasa (18/7) malam. Mantan aktivis itu sempat menyatakan memiliki kecocokan dengan menteri pertahanan itu.
Buntut pertemuan itu, DPP PDIP bakal memanggil Budiman. Ketua bidang Kehormatan DPP PDIP Komarudin Watubun menilai Budiman terindikasi melanggar disiplin partai, terutama terkait arah politik jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.