Djawanews.com – Pemerintah Kota Bogor akan memulai proyek pembangunan ulang Jembatan Otto Iskandardinata (Otista) yang sebelumnya sempat ditunda karena rasionalisasi dana. Penutupan Jembatan Otista mulai Senin 1 Mei hingga Desember 2023.
Sedangkan pembangunan jembatan dengan pagu Rp52,7 miliar itu, sudah mulai melakukan penandatanganan kontrak per Selasa 18 April 2023.
Bersama Forkompinda Kota Bogor, Wali Kota Bogor, Bima Arya beserta jajaran melakukan ekspose dan sosialisasi kepada masyarakat melalui media massa dan siaran langsung di Instagram Pemkot Bogor yang berlangsung di Jalan Otto Iskandardinata, tepatnya di Jembatan Otista.
Bima Arya mengatakan Jembatan Otista ini adalah salah satu titik kemacetan di Kota Bogor, dan rencananya jalan itu akan ditutup karena pembangunan fisik akan dimulai pada 1 Mei hingga 8 Desember 2023. Semula pelebaran Jembatan Otista ini berlangsung pada 2021 lalu.
Namun, ditunda karena ada proses rasionalisasi sehubungan dengan sumber bantuan berasal dari dana bantuan keuangan Provinsi Jawa Barat.
"Waktu itu sudah akan dilakukan, tetapi karena terjadi rasionalisasi maka ditunda. Alhamdulillah tahun ini bisa terlaksana," kata Bima Arya.
Menurut dia, pelaksanaan pembangunan ini selama 235 hari kalender. Tentunya terjadi imbas dari penutupan jalan Otista ini. Untuk itu, Pemkot bersama Polres Bogor melakukan rekayasa lalu lintas agar tidak menimbulkan kemacetan parah.
"Jadi hari Senin, 1 Mei 2023 ini mulai ditutup, akan dikerjakan oleh kontraktor dan ditargetkan selesai di tanggal 8 Desember 2023. Terpenting kepada warga Bogor semua untuk menyesuaikan selama jembatan Otista ini ditutup, maka akan ada pengalihan arus lalu lintas," kata Bima Arya.
Rute rekayasa lalu lintas yang akan diberlakukan sehubungan dengan penutupan jembatan Otista di Jalan Otto Iskandardinata sehingga kendaraan dari arah Tugu Kujang tidak bisa melintasi jembatan menuju arah Lawang Suryakencana.
Sementara itu, Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso menyampaikan, pihak kepolisian siap untuk mengamankan program dari pemerintah kota untuk melakukan rekayasa lalu lintas.
Pengalihan arus lalu lintas akan diberlakukan di beberapa titik sebagai rekayasa lalu lintas saat penutupan Jembatan Otista, sehingga kendaraan dari arah Tugu Kujang tidak bisa langsung menuju arah Lawang Suryakencana.