Djawanews.com – Pengacara keluarga Ferdy Sambo, Sarmauli Simangunsong membacakan kronologi dugaan pelecehan seksual yang dialami istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi saat di Magelang, Jawa Timur.
Sarmauli menjelaskan, saat itu, Putri Candrawathi sedang tidur di kamar lalu terbangun karena mendengar dari pintu kaca kamarnya terbuka. Putri pun melihat Brigadir Yosua Nofrianysah Hutabarat (Brigadir J) ada di kamarnya.
"Tanpa mengucapkan kata apapun, Nofriansyah Yosua Hutabarat membuka secara paksa pakaian yang dikenakan oleh saksi Putri Candrawathi dan melakukan kekerasan seksual terhadap saksi Putri Candrawathi," kata Sarmauli saat membacakan nota keberatan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin 17 Oktober.
"Bahwa dikarenakan keadaan saksi Putri Candrawathi yang sedang sakit kepala dan tidak enak badan serta kedua tangannya dipegang oleh Nofriansyah Yosua Hutabarat, saksi Putri Candrawathi secara tidak berdaya hanya dapat menangis ketakutan dan dengan tenaga lemah berusaha memberontak," sambungnya.
Sarmauli menambahkan, Brigadir J lalu mendengar langkah kaki seseorang yang hendak ke lantai dua rumah. Brigadir J pun panik dan langsung memakaikan kembali pakaian Putri Candrawathi.
Yosua menutup pintu kamar dan memaksa Putri untuk berdiri agar dapat menghalangi orang yang ingin naik ke lantai dua. Namun, istri Ferdy Sambo menolak dengan berusaha menahan badannya.
"Kemudian Nofriansyah Yosua Hutabarat membanting tubuh saksi Putri Candrawathi ke kasur dan kemudian kembali memaksa saksi Putri Candrawathi untuk berdiri sambil mengancam 'awas kalau kamu bilang sama Ferdy Sambo saya tembak kamu, Ferdy Sambo, dan anak-anak kamu'," kata Sarmauli.
Sarmauli menambahkan Brigadir J kembali membanting Putri ke kasur. Setelah itu, Putri dipaksa untuk keluar kamar.
Lebih lanjut, dia mengatakan asisten rumah tangga (ART), Ferdy Sambo, Kuat Ma'ruf akhirnya mengetahui Yosua berada di kamar Putri. Kuat tahu Yosua di kamar Putri ketika ART ini sedang merokok.
Kuat Ma'ruf yang melihat gelagat aneh Brigadir J ketika keluar kamar Putri, langsung berusaha mengejarnya. Kuat, kata Sarmauli, menyuruh ART Ferdy Sambo lainnya, Susi, untuk mengecek keadaan Putri Candrawathi.