Djawanews.com - Pengadaan mobil mewah Land Cruiser seharga Rp2,5 miliar jadi sorotan sejumlah anggota DPRD Seruyan, Kalimantan Tengah. Pasalnya, pengadaan mobil itu dilakukan di tengah situasi pandemi Covid-19.
Harsandi, salah satu Anggota DPRD Seruyan mengatakan pengadaan itu tidak patut dan tidak layak.
"Pengadaan itu tidak patut sekali, dari sisi layak atau tidaknya tentu ini tidak layak karena harga dari mobil tersebut terbilang sangat mahal dan menggunakan uang rakyat,” kata Harsandi.
Menurut Harsandi, perekonomian masyarakat sangat terpuruk di situasi pandemi sekarang ini. Banyak orang yang kehilangan pekerjaan bahkan ada juga yang bangkrut. Sangat disayangkan jika Pemkab Seruyan bukannya berupaya meningkatkan perekonomian masyarakaat, tapi malah membeli mobil mahal.
“Saya rasa pengadaan mobil tersebut tidak ada manfaatnya, lebih baik uangnya dianggarkan untuk program pembangunan atau juga membantu masyarakat, agar bisa meningkatkan perekonomian mereka di masa yang sangat sulit ini,” tegasnya.
Merugikan Masyarakat
Harsandi menegaskan, Fraksi Golkar tidak menyetujui pembelian mobil tersebut karena dirasa tidak ada manfaatnya. Menurutnya, pengadaan mobil mewah ini malah merugikan masyarakat.
“Ketidaksetujuan ini akan kami sampaikan saat pandangan fraksi, karena pengadaan mobil tersebut sangat merugikan masyarakat,” ucapnya.
Menurutnya, tidak ada pembahasan dengan DPRD untuk membeli mobil tersebut. Kalaupun ada pasti pihaknya akan menolak, sebab masih banyak program-program yang bermanfaat untuk masyarakat.
“Realisasi PAD kita ini sangat minim sekali, tentu hal tersebut sangat berdampak bagi daerah dan masyarakat,” paparnya.
Anggota DPRD Seruyan, Atinita, juga menyampaikan ketidaksetujuannya. Menurutnya masih banyak kendaraan lain yang bisa digunakan jika untuk sekadar kebutuhan operasional.
Atinita menegaskan, dana Rp2,5 miliar tersebut bisa digunakan untuk membangun jalan dan jembatan. Sebab, di daerah dapil III masih sangat minim sekali pembangunannya.
“Kalau menurut saya ini kurang pas dan biasanya juga untuk pengadaan mobil ini di bagian aset tapi ini malah Bagian Umum Sekretariat Daerah Seruyan,” pungkas Atinita.