Djawanews.com – Terhitung sejak akhir bulan Mei 2020, Wisma Wanagama UGM di Kelurahan Banaran, Playen, digunakan untuk tempat karantina Covid-19. Namun terhitung sejak Jumat (31/7) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunung Kidul tidak menggunakannya lagi.
Ketika disinggung soal masalah anggaran yang menjadi latarbelakang tidak digunakan Wanagama kembali untuk tempat karantina, Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Edy Basuki menampiknya.
Menurut Edy Pemkab masih memiliki anggaran yang tercantum di alokasi belanja tidak terduga. Selain itu, Wanagama tidak digunakan kembali lantaran kerja sama harus diakhiri lantaran pihak UGM akan menggunakan wisma untuk kegiatan internal pada bulan September mendatang.
“Kami harus mencari lokasi karantina baru. Dinas kesehatan juga sudah menyiapkan beberapa alternatif setelah Wisma Wanagama tak lagi digunakan untuk karantina,” terang Edy dilansir dari Harian Jogja, (4/8).
Perlu diketahui, Wisma Wanagama sudah digunakan untuk karantina sejak akhir Mei, meskipun pada awalnya kerja sama hanya berlangsung selama 37 hari. Edy mengaku total sewa yang dibutuhkan mencapai Rp155 juta.
“Bulan pertama kita sewa sebesar Rp103 juta, sedangkan bulan kedua ada diskon sehingga hanya membayar Rp52 juta,” imbuhnya.
Apa yang diungkapkan Edy dibenarkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty yang menyatakan jika kini pihaknya sedang menyiapkan salah satu puskesmas sebagai lokasi pengganti Wisma Wanagama.
“Wisma Wanagama mau digunakan UGM, sehingga tidak bisa digunakan. Kami sedang mencari lokasi baru untuk karantina,” ungkap Dewi.
Dewi juga menjelaskan jika lokasi baru dibutuhkan untuk antisipasi adanya penambahan suspek corona lantaran proses skrening terus berjalan. “Tidak semua bisa karantina mandiri, sehingga kami harus meyediakannnya,” terangnya.
Apakah pengganti Wisma Wanagama memiliki kapasitas yang serupa? Simak berita selengkapnya hanya di Warta Harian Nasional Djawanews.