Djawanews.com – Pemerintah Indonesia akan segera mengirimkan bantuan lanjutan untuk meringankan penderitaan para korban terdampak gempa bumi di Turki dan Suriah.
“Dalam waktu dekat, dua pesawat akan diterbangkan dari Jakarta untuk membawa bantuan tahap selanjutnya, yaitu Medium Urban SAR (MUSAR) serta peralatannya, serta tim dan bantuan medis yang diperlukan,” ungkap Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam konferensi pers virtual dilansir ANTARA, Kamis, 9 Februari.
Pemerintah Indonesia sebelumnya telah mengirimkan bantuan kemanusiaan tahap pertama berupa bahan makanan yang diserahkan melalui organisasi kemanusiaan, Bulan Sabit Merah Turki.
Bantuan tersebut merupakan bantuan logistik pertama yang diterima dari negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).
Retno menuturkan, pemerintah Indonesia juga terus berkoordinasi dengan pemerintah Turki terkait bantuan tahap selanjutnya yang akan diberikan sesuai dengan kebutuhan.
Selain itu, sambung Menlu, rencana bantuan juga akan disiapkan pemerintah Indonesia untuk Suriah.
Rapat-rapat koordinasi, kata Retno, sudah dilakukan oleh pemerintah Indonesia dalam rangka membantu para korban bencana gempa bumi di Turki dan Suriah.
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Ankara sebelumnya berhasil mengevakuasi 123 WNI dari empat wilayah gempa menuju Ankara.
Tercatat satu WNI dan anaknya yang berusia satu tahun meninggal dunia di Kahramanmaras. Sedangkan 10 WNI lainnya yang luka-luka.
Sementara itu, KBRI Damaskus memastikan hingga saat ini tidak ada WNI yang menjadi korban gempa bumi di Suriah.
Ada lima wilayah di Suriah yang paling parah terdampak gempa bumi, yakni Provinsi Aleppo, Latakia, Hama, Homs, dan Tartus.
“WNI yang tinggal di wilayah terdampak gempa tercatat sebanyak 116 orang dan hingga saat ini tidak ada laporan adanya WNI yang menjadi korban," demikian pernyataan KBRI Damaskus.