Djawanews.com – Penceramah Felix Siauw turut berkomentar soal VIVO yang diminta oleh pemerintah untuk menyesuaikan harga BBM sesuai yang telah ditetapkan pemerintah. Felix mengatakan hal itu menunjukkan pemerintah takut bersaing dengan pihak asing karena menjual BBM lebih murah.
"Absurd kan? Asing bisa jual lebih murah dari pemerintah. Pemerintah yang diangkat buat melayani rakyat," tulis Felix Siauw melalui akun Instagramnya @felix.siauw, Minggu, 4 September.
Lebih lanjut Felix Siauw juga menerangkan kalau sikap pemerintan menaikkan harga BBM para rival begitu ngawur.
"Impor bisa lebih murah. Ngakak sambil nangis," terang Felix Siauw.
"Mau data apapun, mau alasan apapun, yang kita lihat hanya kengawuran dan kengawuran," sambungnya.
"Takut bersaing, harga saingan disuruh naik, familiar? Wakanda bangetttt!!!," pungkas Felix Siauw.
Sebelumnya, SPBU VIVO viral di media sosial usai mereka menurunkan harga, berbanding terbalik dengan BBM milik Pertamina yang dinaikkan pemerintah. Di beberapa daerah, tampak beberapa pengendara motor mengantre panjang di VIVO untuk mengisi BBM.
Adapun untuk BBM jenis Revvo 89, harga sebelumnya adalah Rp9.290 per liter, turun menjadi Rp8.900 per liter. Kemudian, Revvo 92 yang sebelumnya dijual Rp17.250 per liter menjadi Rp15.400 per liter. Lalu, untuk Revvo 95 menjadi Rp16.100 dari sebelumnya Rp18.250.
Menanggapi hal itu, pihak Kementarian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) langsung menginstruksikan agar Vivo mengubah harganya.
Menurut Tutuka Ariadji, Dirjen Migas Kementerian ESDM, harga BBM VIVO yang turun disebabkan karena VIVO ingin menghabiskan stok BBM jenis Ron-89 mereka, yakni Revvo 89, hingga 2 bulan ke depan.