Djawanews.com – Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Jawa Tengah, Suwanto menyatakan keberatan dengan adanya kebijakan Jateng di rumah aja pada 6 Februari 2021 - 7 Februari 2021.
"Bukan enggak setuju, tapi kan masih ada cara lain yang tidak mengorbankan ekonomi. Daripada aktivitas masyarakat dihentikan total termasuk kegiatan berdagang di pasar tradisional, ada cara lain yang lebih humanis," ujar Suwanto dikutip dari Kumparan.
"Sebetulnya sebelumnya saya sudah menyampaikan dengan adanya wabah COVID-19 ini diupayakan tidak ada penutupan pasar tradisional di Jawa Tengah," lanjutnya.
Senada, Ketua Paguyuban Pedagang dan Jasa Pasar (PPJP) Johar Semarang Surahman mengungkapkan penutupan pasar tradisional justru akan menambah beban yang dipikul para pedagang.
"Sebab pasar merupakan multiplayer kebutuhan masyarakat. Saat diterapkan PPKM saja telah berdampak buruk pada kehidupan pedagang pasar, apalagi sampai pasar ditutup," jelas Surahman.
Sebelumnya, program yang diusulkan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo ini merupakan pengganti kebijakan PTKM yang dianggap tidak efektif menekan laju Covid-19.
“Hanya dua hari saja tempat-tempat keramaian, pariwisata, toko pasar, kita istirahat dulu. Nah nanti pasar-pasar kesempatan kita semprot disinfektan semuanya biar sekalian bersih, tempat pariwisata juga ditutup dulu,” jelas Ganjar Pranowo dikutip dari Harian Jogja.
Untuk mengetahui ragam perkembangan peristiwa regional, nasional dan mancanegara terupdate, ikuti terus rubrik Berita Hari ini di warta harian Djawanews. Selain itu, untuk mendapatkan update lebih cepat, ikuti juga akun Instagram @djawanews.