Gerindra menyebut ada ‘penumpang gelap yang memanfaatkan Prabowo dan Gerindra untuk kepentingan politik mereka di Pilpres 2019.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan ada ‘penumpang gelap’ di kubu Prabowo Subianto pada Pilpres 2019 yang mencoba memanfaatkan Prabowo untuk kepentingan politik mereka.
Dasco menyebut, sebagai pihak yang dimanfaatkan, Prabowo mengambil langkah politik untuk menyingkirkan penumpang gelap yang kerap menyudutkan Gerindra dan Prabowo saat Pilpres 2019.
Pernyataan Dasco juga mendapat pembenaran dari Wasekjen Partai Gerindra Andre Rosiade. Dia mengatakan ‘penumpang gelap’ tersebut membuat situasi Indonesia menjadi kacau. Kelompok ini juga memiliki tujuan agar Presiden Jokowi disalahkan dengan adanya kondisi tersebut.
“Orang itu ingin Indonesia chaos, Ingin Pak Jokowi disalahkan, Ingin Indonesia ini rebut. Pak Prabowo sebagai patriot dan negarawan menolak hal itu,” terang Andre di Jakarta Pusat, Sabtu (10/8/2019).
Partai kubu Jokowi dorong Prabowo Subianto depak ‘penumpang gelap’
Sejumlah partai koalisi yang terlibat dalam pemenangan Jokowi-Ma’ruf satu suara mendukung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk mendepak ‘penumang gelap’ di kubunya selama Pilpres 2019 salah satunya adalah Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Sekjen PPP Arsul Sani mengatakan dirinya mendukung Prabowo untuk bersikap tegas untuk meninggalkan kelompok yang menjadi ‘penumpang gelap’. Dengan begitu, kelompok ini tidak akan memiliki patron politik di level nasional.
“PPP bersyukur bahwa pasca pilpres ini Pak Prabowo dan Gerindra juga bersikap tegas terhadap mereka yang masih terus dengan agenda dan cara-cara mereka itu, yakni dengan meninggalkannya. Mereka menjadi tidak memiliki patron politik pada level nasional seperti sosok Prabowo tersebut,” Ungkap Arsul Sani.
Dia mengungkapkan, sejak awal PPP sudah curiga terkait dugaan adanya kelompok yang memanfaatkan Pilpres 2019 untuk kepentingan lain. Kelompo tersebut kata Arsul telah telah menebarkan politik identitas yang disertai fitnah dan hoax.
“PPP melihat bahwa dalam pilpres kemarin memang terindikasikan dengan jelas bahwa ada kelompok yang memanfaatkan pilpres ini tidak sekedar sebagai sarana kontestasi politik untuk memperjuangkan cita-cita memperbaiki rakyat dan negara,” papar Arsul.
“Mereka juga memaksakan ideologi dan sistem politik tertenti dengan cara mengembangkan politik identitas yang disertai dengan fitnah, hoax dan ujaran kebencian” tambahnya.
Adapun koalisi lain yang juga mendukung langkah politik Prabowo Subianto dan Gerindra adalah Partai Kebangkitan Bangsa alias PKB. Mereka meminta kepada aparat penegak hukum untuk segera menindaklanjuti isu tersebut.
“Info awal ini harus ditindaklanjuti agar tidak sekedar isu, agar hal-hal yang mengancam keutuhan negara bisa diatasi dengan cepat dan baik. Harus ada penegakan hukum yang baik,” terang Wasekjen PKB Daniel Johan.
Daniel memuji langkah Prabowo yang dengan berani menyingkirkan penumpang gelap tersebut. Kendati demikian, Prabowo Subainto bersama teman-teman Gerindra perlu menyampaikan siapa ‘penumpang gelap’ yang dimaksud agar masyarakat tidak menduga-duga.
“Kita apresiasi sudah terbuka, dan menjelaskan kepada masyarakat, sehingga semua pihak bisa memahami persoalan secara jernih,” terang Daniel.