Dilansir dari blog.netray.id: Kejahatan pembunuhan akhir-akhir ini sering terdengar di Indonesia mulai dari menggunakan senjata api hingga racun. Kasus terbesar yang menyita perhatian publik hingga saat ini adalah kasus pembunuhan Brigadir Joshua yang dilakukan oleh atasannya sendiri Ferdy Sambo, yang kala itu menjabat Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri. Namun ternyata ada sejumlah kasus pembunuhan lain menjadi perhatian publik.
Secara umum kasus kejahatan pada 2022 mengalami kenaikan. Menilik laporan Rilis Akhir Tahun Kepolisian Republik Indonesia, jumlah kejahatan (CT/ crime total) selama tahun 2022 mengalami peningkatan sebanyak 7,3% atau 276.507 perkara dibandingkan tahun 2021 yang hanya sebanyak 257.743 perkara.
Memang belum ada data spesifik yang menyebut kasus kejahatan terhadap nyawa, namun bila menengok ke belakang pada 2020 dan 2021 kejahatan terhadap nyawa atau pembunuhan mengalami peningkatan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2020 ada 898 kasus kejahatan terhadap nyawa sedangkan pada 2021 ada 927 kasus.
Netray Media Monitoring ingin menyoroti seberapa banyak kasus pembunuhan yang terjadi di Indonesia di pemberitaan media daring selama 3 bulan terakhir. Netray mengecualikan kasus Ferdy Sambo dalam pemantauan untuk melihat bagaimana kasus pembunuhan lain di luar kasus Ferdy Sambo yang telah menjadi media darling sejak kasusnya terungkap medio Agustus 2022.
Hasil pantauan Netray menunjukkan total ada 16 ribu pemberitaan dari 212 media massa daring yang muncul. Dari ribuan berita itu mayoritas masuk kategori hukum, namun ada pula yang masuk kategori goverment, entertainment hingga disaster.
Selama periode pemantauan, puncak pemberitaan terjadi pada tanggal 20 Januari 2023. Pada hari itu berita kasus pembunuhan berantai mendominasi pemberitaan. Kasus pembunuhan yang dilakukan pria bernama Wowon juga menjadi yang paling banyak diberitakan selama 3 bulan ini terlihat dari kumpulan top words pada Gambar 4.
Wowon Erawan alias dukun Aki pria berumur 60 tahun ini melakukan pembunuhan bersama dua orang lainnya Solihin alias Duloh dan M Dede Solehudin. Kasus ini terkuak semenjak ditemukannya satu keluarga tewas akibat keracunan di Kampung Ciketing Udik, Kecamatan Bantar Gebang, Bekasi. Keluarga yang tewas tersebut merupakan istri dan anak Wowon sendiri seperti yang tampak diberitakan Metrotvnews.
Motif pembunuhan yang dilakukan Wowon, dikarenakan ketiga korban tersebut bahwa Wowon pernah melakukan pembunuhan dan penipuan. Penipuan yang dilakukan Wowon berupa modus penggandaan uang. Tidak hanya sampai di situ terdapat enam korban lainnya yang juga istri lainnya dan mertua Wowon termasuk dua tenaga kerja wanita yang menjadi korban penipuana. Wowon telah melakukan pembunuhan sejak tahun 2016 dan tidak ada pihak keluarga yang melapor.
Top Lokasi Pemberitaan Kasus Pembunuhan
Jika dilihat berdasarkan top locations, lokasi teratas masih dirajai oleh kasus Wowon cs terlihat dari Bekasi, Jawa Barat, Cianjur. Bekasi juga menjadi lokasi kasus mutilasi yang dilakukan oleh Ecky Listantho. Ecky melakukan pembunuhan kepada Angela Hindriati sebagai teman dekatnya pada tahun. Setelah dibunuh kemudian jasad dimutilasi dan selalu dibawa saat ia berpindah dari kediaman. Pembunuhan dilakukan karena Ecky ingin menguasai harta Angela teruta Apartemen Taman Rasuna, Setiabudi, Jakarta Selatan seperti yang dituliskan portal berita Tempo.
Polisi berhasil menemukan jasad Angela di kontrakan Ecky yang berada di Tambun, Kabupaten Bekasi. Kasus ini terungkap karena Ecky dilaporkan menghilang oleh istrinya pada akhir tahun 2022 lalu.Selain itu keluarga Angela juga pernah melaporkan hilangnya Angela pada tahun 2019 lalu dan akhirnya ditemukan pada 2022 lalu.
Magelang menjadi lokasi teratas selanjutnya terkait kasus pembunuhan. Kasus pembunuhan dengan menggunakan racun sianida dilakukan oleh pemuda di Mertoyudan, Magelang, Jawa Tengah, Dhio Daffa Syahdilla atau DDS (22). Ia meracuni minuman kedua orang tua serta kakaknya hingga meninggal pada akhir November 2022 seperti yang dituliskan Tribun News.
Dhio mengaku melakukan hal itu lantaran Dhio diminta untuk menjadi tulang punggung keluarga, sejak kakaknya keluar dari pekerjaan sebagai teller bank. Sedangkan sumber utama nafkah keluarga ini hanya berasal dari uang pensiunan sang Ayah, Abbas Ashar. Selain itu ternyata ada alasan lain yang berhasil diungkap polisi. Dhio merasa kesal karena ditagih uang Rp 400 juta yang telah digunakan untuk investasi Pemuda asal Magelang ini tidak hanya melakukan percobaan pembunuhan sekali. Sebelumnya ia pernah mencoba meracun anggota keluarganya menggunakan arsenik namun tidak berhasil tampak ditampilkan oleh portal Tribun Jogja.
Selanjutnya, Papua terdapat kasus Mutilasi di Mimika. Kasus yang terjadi pada 22 Agustus 2022 masih terus berlanjut proses persidangannya. Kasus yang membunuh empat warga sipil tersebut dilakukan oleh enam oknum TNI AD. Pembunuhan terjadi setelah transaksi jual beli senjata api antara warga sipil dengan anggota TNI AD. Ternyata senjata api yang dijual anggota TNI AD ini ternyata palsu. Hal ini memicu penganiayaan yang dilakukan oleh keempat warga sipil. Karena merasa tidak terima telah dianiaya, akhirnya oknum TNI AD itu melakukan pembunuhan yang juga dibantu oleh tiga warga sipil lainnya. Jasad korban dimutilasi dan dibuang ke sungai untuk menghilangkan jejak.
Sidang dakwaan di Pengadilan Militel III-19 Jayapura, pada Senin (12/12/2022) memutuskan bahwa anggota TNI AD didakwa bersalah melakukan tindak pidana pencurian hingga pembunuhan berencana. Akhirnya pada Selasa (24/1/2023) salah satu terdakwa Helmanto Fransiskus Dakhi divonis hukuman penjara seumur hidup lantaran dinyatakan terbukti melakukan pembunuhan berencana seperti yang dituliskan oleh IDN Times.
Selama periode pemantauan Kompas menjadi media daring yang paling sering memberitakan soal pembunuhan dengan 1.428 berita. Disusul Tribunnews dengan 976 berita dan detik sebanyak 894 berita. Ketiga media ini juga didominasi oleh pemberitaan kasus pembunuhan Wowon Cs.
Simak analisis terkini dan mendalam lainnya di analysis.netray.id. Untuk melakukan pemantauan terhadap isu yang sedang berkembang sesuai kebutuhan secara real time dapat berlangganan atau menggunakan percobaan gratis di netray.id.
Editor: Irwan Syambudi