Djawanews.com - Gencarnya vaksinasi Covid-19 mengiringi melambatnya penambahan kasus baru Covid-19 di Indonesia. Tetapi, sejumlah pihak menyebut Indonesia belum bisa bebas dari risiko lonjakan kasus alias gelombang ketiga Covid-19.
Dr. Iwan Ariawan, ahli Biostatistik dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, menyebut sekitar 55% penduduk Indonesia diprediksi sudah memiliki kekebalan dari Covid-19 pada akhir 2021 nanti.
Ia menegaskan, angka itu tak menjamin keamanan masyarakat 100%. Sebab, masih ada kemungkinan lonjakan kasus yang terjadi karena mutasi baru Covid-19.
"Vaksin itu nggak ada yang 100%. Kecepatan vaksinasi sekarang sampai akhir tahun ini, prakiraan kami ada sekitar 55% penduduk Indonesia yang punya kekebalan atau imunitas terhadap Covid-19. Bisa dapat dari vaksinasi, atau dia tertular kena infeksi," kata Iwan.
"Kita bisa lihat cukup banyak ya? Tapi masih separuh, yang belum punya kekebalan terhadap COVID mereka bisa kena. 50% dari penduduk Indonesia ini banyak," lanjutnya.
Khawatir Gelombang Ketiga
Covid-19 tak selalu dibawa oleh pendatang dari luar negeri. Mutasi baru juga bisa datang dari dalam negeri. Misalnya, karena penularan akibat mobilitas masif.
Dr. Iwan khawatir jika nanti muncul mutasi baru, cakupan vaksinasi dan kekebalan masyarakat tak efektif lantaran mutasi baru tersebut memiliki kemampuan 'kabur' dari vaksin Covid-19.
"Bisa terjadi juga mutasi. Kalau mutasi, merepotkan. Yang sudah divaksin bisa kena juga karena mutasi baru yang lebih ganas. Lebih ganas, kita yang sudah divaksin nggak mempan lagi vaksinnya," ungkapnya.
Menurutnya, kita harus hindari penularan agar tidak terjadi penularan lagi.