Djawanews.com – Baru-baru sosok Nusron Wahid viral dan menjadi sorotan karena bisa menjual minyak goreng dengan harga murah pada masyarakat. Di tengah langkanya minyak goreng dengan harga murah, publik mempertanyakan masih adanya pihak-pihak tertentu yang bisa mendapatkan 10 ribu liter untuk dijual kembali ke masyarakat dengan alih-alih harga murah.
Hal itu seperti yang dilakukan oleh Wakil Ketua Umum PBNU, Nusron Wahid dan para politisi partai politik lainnya yang juga pernah melakukan hal yang sama.
“Memborong minyak goreng sampai pada 10 liter itu dapat dikatakan penimbunan. Karena sudah memperoleh minyak goreng. Kalau ada yang sampai mendapatkan 10 ribu liter itu patut dipertanyakan,” ujar Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi pada Senin, 11 April.
Nusron Wahid Dinilai Punya Keistimewaan Bisa Dapatkan 10 Ribu Liter Minyak Goreng
Karena kata Muslim, Wahid yang notabene kader dari Partai Golkar dianggap mendapatkan keistimewaan, padahal rakyat biasa hanya bisa mendapatkan dua liter minyak goreng dengan harga murah.
“Ini sudah tidak adil karena ada perlakuan istimewa dari oknum partai politik. Kenapa di tengah kehidupan sulit masyarakat untuk mendapatkan minyak goreng, ada orang partai seperti Nusron Wahid diperlakukan istimewa untuk dapatkan minyak goreng? Ini sangat diskriminatif dan tidak adil,” kata Muslim.
Menurut Muslim, jika minyak goreng dijadikan sebagai ajang cari simpati dan dukungan, yang terjadi malah sebaliknya, yaitu rakyat akan antipati. “Kampanye partai dengan minyak goreng sebagai alatnya, rakyat akan muak,” pungkas Muslim.
Wakil Ketua Umum PBNU Nusron Wahid menggelar bazar minyak goreng murah di tiga wilayah di Jawa Tengah yakni Kudus, Demak dan Jepara pada Minggu (10/4). Dalam bazar itu, minyak goreng yang di pasaran seharga Rp25.000 per liter, dijual dengan harga Rp15.000. Total minyak yang dijual mencapai 10.000 liter.
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.