Djawanews.com – Novel Baswedan jilat ludah sendiri jika nantinya menerima ajakan untuk bergabung kembali bekerja di Kapolri.
Kapolri Jenderal Listyo, Sigit Prabowo memberikan tawaran besar kepada Novel Baswedan dan 56 mantan pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dianggap sebagai pukulan telak. Hal itu tentu sangat menguji harga diri dan kehormatan mantan penyidik KPK, Novel Baswedan.
Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Anak Bangsa (ILKAB), Rudi S. Kamri berkomentar untuk Kapolri yang siap menampung Novel Baswedan dan 56 orang mantan pegawai KPK lainnya.
"Nah di sisi lain kita harus mengingatkan kepada Kapolri bahwa Novel Baswedan khususnya, ini adalah mantan anggota Polri. Dan dia keluar dari anggota Polri memilih jadi penyidik di KPK. Dan kita ingat, Novel Baswedan ini selalu dan selalu menyerang institusi Polri berulang dan berulang, sering sekali," ujar Rudi dalam video yang diunggah di akun YouTube Kanal Anak Bangsa Jumat malam (1/10).
Akankah Novel Baswedan Jilat Ludah Sendiri dan Masuk ke Kapolri
Rudi dalam video yang diunggah pada platform Youtube Kanal Anak Bangsa merasa heran, jika seseorang yang sering menyerang institusi Polri, tetapi justru akan ditampung di institusi tersebut.
"Apakah tidak akan menjadi duri dalam daging di Polri ya? Nah ini bagi saya lebih pada pukulan telak dari Kapolri untuk mengetes atau menguji harga diri dan kehormatan seorang Novel Baswedan," kata Rudi.
Jika sampai Novel mau menerima tawaran kembali ke Kapolri tersebut, maka Novel Baswedan jilat ludah sendiri.
"Kalau menurut saya, kalau menerima tawaran Kapolri artinya Novel Baswedan jilat ludah sendiri dan menurunkan harga dirinya. Dia menjadi manusia sampah menurut saya, karena apa? karena sudah sering menjelek-jelekan institusi Polri, kemudian menerima begitu saja. Ini integritasnya dan kredibilitasnya di mana?" tegas Rudi.
Untuk mendapatkan warta harian terbaru lainya, ikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.