Djawanews.com - Tayangan pertandingan voli pantai putri Olimpiade Tokyo 2020 mendapat protes dari seorang penonton. Protes itu diajukan ke Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).
Protes itu dilayangkan lantaran dinilai memperlihatkan para atlet perempuan yang berbikini. Padahal, bikini erat kaitannya dengan kostum atlet voli pantai.
Protes tadi diajukan oleh penonton bernama Siti Musabikha. Protesnya pun sukses hebohkan media sosial. Ia menyebut TV mestinya menyensor para atlet, dan tayangan itu tidak baik untuk disiarkan.
"Penayangan Olympic di TV memang baik, namun untuk kategori olahraga volleyball wanita, para pemainnya menggunakan bikini dan hal ini tidak baik untuk disiarkan," tulisnya.
Memang seperti apa aturan berpakaian dalam pertandingan voli pantai putri?
Sebenarnya, bikini bukan pakaian wajib bagi atlet voli pantai putri di Olimpiade. Hal ini tertulis dalam panduan busana setebal 22 halaman yang dikeluarkan oleh Federasi Bola Voli Internasional (FIVB) untuk Olimpiade.
Atasan kostum tanding untuk atlet putri mencakup tank top, baju lengan pendek. Bisa juga baju lengan panjang untuk penampilan yang lebih bersahaja atau ketika beraksi dalam cuaca dingin.
Opsi untuk bawahannya sendiri terdiri dari celana pendek atau celana panjang. Atlet putri juga bisa memakai baju renang one-piece atau satu set bikini.
Sesuai Latar Belakang Budaya dan Keyakinan
Tetapi, FIVB juga memberi keleluasaan bagi atlet untuk berpenampilan tertentu sesuai latar belakang budaya atau keyakinan yang dianutnya.
"Olahraga voli pantai terbuka bagi siapa saja, dan peraturan busan ini memastikan bahwa olahraga ini inklusif baik secara budaya ataupun agama," demikian bunyi pernyataan FIVB.
Tetapi, voli pantai putri identik dengan bikini. April Ross, atlet voli pantai pemenang tiga olimpiade mengatakan, voli pantai adalah olahraga yang dikembangkan di Hawaii dan California Selatan, Amerika Serikat. Termasuk di pantai-pantai Rio de Janeiro. Saat bermain di cuaca panas, biasanya orang-orang langsung berenang ke laut.
Bagi April, kostum one-piece dirasa tak nyaman karena bisa menumpuk pasir pantai yang masuk. Hampir semua atlet sepakat lebih baik untuk mengenakan pakaian yang semakin minim. Yang penting tali pakaian tidak mengganggu pergerakan atau pernapasan atlet.
Ross menambahkan, "Kamu tidak ingin memakai pakaian tertutup di tengah cuaca yang panas. Sungguh tidak menyenangkan. Namun, aku sangat menghargai mereka yang mau memakai kostum yang lebih tertutup jika itu membuat mereka merasa lebih nyaman."
Sementara itu, kostum voli pantai yang tertutup pernah menjadi andalan tim voli pantai putri asal Mesir saat berlaga di Olimpiade Rio 2016.
"Aku berhijab sejak 10 tahun lalu dan itu tidak menghalangiku untuk menekuni apa yang aku cintai. salah satunya adalah voli pantai," kata Doaa Elghobashy dari tim voli pantai putri Mesir.