Jakarta, (10/01/2020) – Pengguna internet atau warganet menyoroti perbedaan pendapat antara dua kementerian di Indonesia. Hal tersebut muncul setelah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengadakan kerja sama dengan Netflix.
Sebagaimana diketahui, sebelumnya Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengecam keberadaan Netflix di Indonesia. Kecaman pemerintah terhadap Netflix bukanlah hal baru, sebelumnya Netflix juga pernah dikecam soal pajak.
Dilansir dari Kompas, Menteri Kominfo, Johnny G Plate bahkan mengkritik jika Netflix lebih banyak menyediakan film asing dibanding film Indonesia. Johnny bahkan meminta agar Netflix tidak memuat film atau serial original produksi luar Indonesia.
Beda Sikap Nadiem Makarim dan Johnny G Plate
Bagai pil pahit bagi Johnny, beberapa saat kemudian Kemendikbud mengadakan pelatihan penulisan skenario bersama Netflix.
Pelatihan yang ditujukan kepada para filmmaker Indonesia tersebut akan menyeleksi 10 penulis skenario terbaik, kemudian akan dikirim ke Hollywood untuk mengikuti pelatihan lanjutan.
Kebijakan Kemendikbud tersebut membuat Nadiem Makarim mendapat sorotan warganet, apalagi setelah dirinya menyatakan mengagumi Netflix. “Saya nge-fans banget sama Netflix, juga senang lihat konten Indonesia yang semakin lama makin banyak tampil di Netflix,” kata Nadiem, dilansir dari Kompas, Kamis (09/01/2020).
Nadiem menambahkan jika Kemendikbud dan Netflix menjalin “partnership” untuk pertama kalinya. Hal tersebut merupakan sebuah program kebudayaan yang menurutnya bersifat inovatif dan fokus dalam pengembangan talenta di bidang kebudayaan Indonesia agar diakui dunia.
Selain penulisan skenario film, Kemendikbud dan Netflix juga akan mengadakan kompetisi film pendek dengan tema Pancasila. Netflix diketahui telah menginvestasikan dana US$1 juta atau Rp14 miliar untuk program tersebut.
Rencananya program kerja sama antara Kemendikbud dan Netflix akan terbagi dalam beberapa fokus, di antaranya workshop pengembangan cerita dan penulisan skenario, pelatihan pasca-produksi, kompetisi film pendek, pelatihan online safety, dan juga loka karya tata kelola industri kreatif.
Apakah yang dilakukan Nadiem Makarim, menjadi salah satu gebrakan Kemendikbud selanjutnya selain penghapusan Ujian Nasional? Kita tunggu saja gebrakan-gebrakan berikutnya.