Djawanews - Pemerintah melalui Kantor Staf Kepresidenan memberi apresiasi kepada Presiden Soeharto dan Ibu Tien Soeharto dalam membangun Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Namun TMII kini perlu ada perbaikan sehingga diambil alih oleh negara.
"Pemerintah berterima kasih kepada Pak Soeharto dan ibu Tien Soeharto atas ide pendirian TMII yang telah menjangkau masa depan. Bahkan sampai saat ini TMII masih bisa dinikmati anak-anak kita," ucap Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dalam konferensi pers di Gedung Bina Graha Jakarta, Jumat (9/4/2021).
Moeldoko memberi penjelasan kenapa TMII harus diambil negara. Kata dia, perlu ada perbaikan dalam hal pengelolaan. Terlebih, selama ini ada kerugian dari waktu ke waktu yang dialami Yayasan Harapan Kita. Nilainya bahkan mencapai Rp40 miliar hingga Rp50 miliar per tahun.
"Maka keluar lah Perpres No. 19 tahun 2021 tentang TMII. Dengan begitu, dasar hukum TMII melalui Keppres No. 51 tahun 1977 resmi tidak berlaku,” jelas Moeldoko.
Sejarah TMII
TMII adalah kawasan taman wisata yang berisi berbagai budaya Indonesia. Luasnya kurang lebih 150 hektar. Yang paling terkenal dari TMII adalah Anjungan Daerah yang mewakili setiap suku-suku bangsa di Indonesia. Anjungan provinsi dibangun di sekitar danau dengan miniatur Kepulauan Indonesia, secara tematik dibagi atas enam zona; Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara, Maluku dan Papua. Tiap anjungan menampilkan bangunan khas setempat.
Di dalam TMII juga ada sebuah danau yang menggambarkan miniatur kepulauan Indonesia di tengahnya, kereta gantung, berbagai museum, dan Teater IMAX Keong Mas dan Teater Tanah Airku), berbagai sarana rekreasi ini menjadikan TMIII sebagai salah satu kawasan wisata terkemuka di ibu kota.
Gagasan pembangunan ini pertama kali dilontarkan Ibu Negara, Siti Hartinah atau akrab dikenal dengan sebutan Ibu Tien Soeharto. Gagasan ini muncul dalam sebuah pertemuan di Jalan Cendana No. 8 Jakarta, 13 Maret 1970 silam. Ibu Tien ingin ada suatu proyek yang disebut Proyek Miniatur Indonesia "Indonesia Indah", yang dilaksanakan oleh Yayasan Harapan Kita. TMII mulai dibangun tahun 1972 dan diresmikan pada tanggal 20 April 1975.