Djawanews.com – Indonesia menerima hibah dua kapal patroli dari Jepang. Penerimaan hibah ini sebelumnya telah dibahas dalam rapat kerja Komisi I DPR bersama Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dan TNI.
Menhan Sjafrie Sjamsoeddin menyebutkan dua kapal patroli tersebut akan diproyeksikan Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Saya mendengar dari KSAL (Kepala Staf TNI Angkatan Laut) akan diproyeksikan di IKN,” kata Sjafrie dilansir ANTARA, Selasa, 4 Februari.
Selain itu, dia mengemukakan kapal hibah tersebut akan dilengkapi dengan senjata-senjata milik TNI AL.
“Kapal hibah ini tidak dilengkapi senjata. Jadi, akan dipasang oleh Indonesia, TNI AL. Kami juga memiliki senjata-senjata buatan produksi di dalam negeri, dan insyaallah ini akan kami lengkapi,” ujarnya.
Menhan menekankan kapal tersebut merupakan alat utama sistem senjata (alutsista) yang baru diproduksi di Jepang, bukan bekas.
Pemerintah Jepang, kata dia, melalui Official Security Assistance (OSA) memberikan hibah kapal patroli yang baru diproduksi sebagai bantuan untuk negara-negara sahabat.
“Jadi, bukan hanya Indonesia. Pemerintah Jepang juga sudah memberi hibah kepada Filipina, Malaysia, Bangladesh, dan Fiji pada 2023, tetapi materialnya bukan bekas, materialnya baru, dan kapal patroli ini dibuat di Jepang sendiri,” jelasnya.
Usai rapat, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengonfirmasi pernyataan Menhan dua kapal patroli tersebut akan ditempatkan di IKN.
“Di IKN ya, perairan di Kalimantan,” kata Agus.
IKN menjadi lokasi yang dipilih karena mempertimbangkan kapal hibah yang berukuran kecil, sehingga bisa bermanuver di sungai.
Adapun kapal itu memiliki panjang 18 meter, lebar 5 meter, dan kecepatan mencapai 40 knot, serta berkapasitas sebanyak dua awak kapal dan 14 penumpang.