Djawanews.com – Jika sebelumnya pemerintah mengeluarkan produk biodisel B30, kini yang terbaru adalah solar D-100 yang terbuat dari kelapa sawit. Terbaru bahan bakar tersebut telah dilakukan uji coba oleh Pertamina.
Langkah yang dilakukan pemerintah tersebut tidak lain untuk menekan emisi gas buang. Kemudian terkait dengan spesifikasi dari solar D-100, pabrikan otomotif tentunya akan menyesuaikan berbagai part kendaraan yang mengkonsumsi bahan bakar tersebut.
Head of Public Relation and CSR Department, PT KTB, Dony Hermawan menyatakan jika yang paling penting adalah terkait dengan spefisikasi bahan bakar soolar D-100 lataran tiap bahan bakar mempunyai karakteristik yang berbeda-beda
Dony menyatakan jika dalam penerapan solar D-100 akan membutuhkan pengujian serta waktu. Terkait berapa lamanya, dirinya menjelaskan jika pengujian bahan bakar tersebut masih ke arah perencanaan produk.
Hal senada diungkapkan oleh Marketing Communication Dept Head PT Isuzu Astra Motor Indonesia, Puti Annisa Moeloek yang menjelaskan jika pabrikan harus melakukan riset lebih lanjut terkait kesiapan mesin dan part pendukungnya.
“Aku cuma dengar dari berita aja. Kita belum dapat surat resmi apa-apa (apakah diikutikan dalam pengujian D-100), yang pasti mesin Isuzu sekarang comply-nya dengan B30. Kalau sampe D-100 ya pasti perlu study lebih lanjut,” terang Annisa, dilansir dari detikOto.
Menurut Annisa, untuk melakukan perubahan pada mesin tidak dapat langsung dilakukan.
“Tidak serta merta lah, kan secara kandungan pasti beda (harus mengetahui kandungan dari D-100 agar bisa menyesuaikan mesin yang diproduksi. Itu harus orang engineering yang tahu ya (perubahan apa yang diperlukan untuk bisa mengkonsumsi D-100),” terangnya.
Annisa menjelaskan jika penerapan D-100 masih menunggu berbagai riset yang akan dilakukan oleh perusahaan, dirinya juga membandingkan dengan penerapan B30.
“Kalau yang B30 pasti filter, kalau sampe D-100 harus diuji semuanya ya menurut aku. Even engineer Isuzu ditanya pun mereka pasti gak bisa jawab saat ini, karena belum pernah diuji coba. Kita juga tidak bisa langsung klaim bisa atau tidak bisa (mengkonsumsi D-100). Tapi pasti implementasinya perlu banyak koordinasi tidak mungkin dadakan, sata ini saja B30 masih belum 100 persen,” imbuhnya.
Selain Solar D-100, simak berita menarik otomotif lainnya hanya di Warta Harian Otomotif Djawanews.