Djawanews.com – Dikabarkan bahwa Sunny Tanuwidjaja mundur dari partai yang didirikannya, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) diduga karena berbeda sikap politik. PSI yang secara terbuka menyatakan tidak akan mendukung Anies di Pilpres 2024 sedangkan ia memiliki sikap berbeda.
Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie membenarkan bahwa Sunny telah lama mengundurkan diri. "Bro Sunny mengundurkan diri dari Sekretaris Dewan Pembina sejak sekitar setahun lalu, karena akan membantu Pak Anies. Ia digantikan oleh Raja Juli Antoni," ujar Grace saat dihubungi pada Rabu, 29 Juni.
Kendati demikian, Grace menyebut partainya menghormati apa pun keputusan yang dipilih anggota partai. "Politik itu kan pilihan," tuturnya. "Tapi prinsipnya, PSI jelas tidak akan mendukung Pak Anies karena sekalipun ia mengklaim dirinya pluralis, fakta sejarah membuktikan ia turut memainkan politik identitas dalam memperoleh kekuasaan".
Sunny Tanuwidjaja dulu merupakan tangan kanan Basuki Tjahaja Purnama sejak menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta. Namun hubungan keduanya merenggang sejak kasus suap reklamasi Teluk Jakarta diungkap Komisi Pemberantasan Korupsi.
Sunny pernah terseret kasus reklamasi Pantai Utara Jakarta pada 2016. Nama Sunny disebut beberapa kali dalam berkas putusan Mohamad Sanusi, terpidana tujuh tahun penjara dalam kasus suap pembahasan rancangan peraturan daerah tentang reklamasi. Sunny disinyalir aktif berkomunikasi dengan para pengembang pulau-pulau buatan.
Hal yang membuat Ahok sangat geram adalah ketika rekaman sadapan pembicaraan Sunny dan Mohamad Sanusi diperdengarkan dalam sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, pada 25 Juli 2016. Saat itu, ia menyadari bahwa Sunny menelepon Sanusi dari dalam ruang kerja Gubernur DKI. “Gue marah besar,” kata Ahok.
Sunny Tanuwidjaja Tengah Berupaya Merapat ke Anies Baswedan
Sejak kisruh seputar kasus reklamasi, Sunny tak pernah terlihat di Balai Kota DKI. Padahal, sebelum itu, ke mana pun Ahok pergi, pasti ada Sunny di sebelahnya. Akibat insiden itu pula rencana mengusung Ahok menjadi calon gubernur independen lewat gerakan "Teman Ahok" ikut berantakan.
Sampai keluar dari penjara tahun lalu, Basuki tetap enggan bergabung kembali ke kelompok pendukungnya yang banyak aktif di PSI. Ia memilih merapat ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Belakangan, Sunny Tanuwidjaja merapat kepada Anies. Sunny juga disebut turut menyokong Anies dan memberi advis menghadapi Pemilu 2024.
Tiga narasumber yang mengetahui keterlibatan Sunny menyebut Sunny turut memberi masukan soal isu strategis di bidang sosial dan politik. Anies dan Sunny sama-sama pernah menempuh program doktoral di Northern Illinois University, Amerika Serikat.
Selain memberikan masukan kepada Anies Baswedan, Sunny disebut memprakarsai wadah tukar gagasan yang disebut Forum Mandala. Dua orang dekat Anies
bercerita, peserta komunitas diskusi ini sangat terbatas dan kerap membahas kebijakan pemerintah. Seorang narasumber mengaku pernah hadir dalam pertemuan yang digelar di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. Menurut dia, kegiatan ini setidaknya sudah dua kali dilaksanakan.
Mantan Menteri Perdagangan Thomas Lembong dan seorang mantan Wakil Menteri Perdagangan pernah diundang ke Forum Mandala dalam kesempatan terpisah. Menurut seorang pejabat Balai Kota yang pernah datang ke forum, dua pembicara itu membahas kelangkaan bahan kebutuhan pokok serta dampak perang Rusia-Ukraina terhadap perdagangan dan stok pangan.
Upaya untuk mengkonfirmasi ke pihak Sunny Tanuwidjaja namun sambungan telepon maupun pesan tertulis tidak direspons. Pada 21 Juni lalu, ia menolak berkomentar mengenai keterlibatannya di Balai Kota dan dukungannya ke Anies. "Saya sedang di luar kota," ujarnya.
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.