Potensi ekonomi syariah di tahun 2023 diprediksi akan menembus 3 triliun dollar AS
Presiden Joko Widodo atau Jokowimengungkapkan bahwa dirinya memiliki cita-cita untuk menjadikan Indonesia sebagai negara dengan ekonomi terkuat di tahun 2045.
Jokowi menilai, untuk dapat mewujudkan hal tersebut dapat dilakukan dengan penguatan ekonomi syariah. Dia menambahkan, ekonomi syariah dapat menjadi menjadi pendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional, “juga sebagai sumber kesejahteraan umat,” terang Jokowi di Kantor Bappenas , Jakarta, Selasa (14/5/2019).
Menurutnya, ekonomi syariah memiliki kekuatan yang besar di tingkatan ekonomi global
Badan Perencanaaan Pembangunan Nasional atau Bappenas memprediksi, nilai pasar ekonomi syariah dunia pada tahun 2023 akan melonjak tajam hingga 3 triliun dollar Amerika Serikat (AS) atau senilai Rp 45 ribu triliun.
Jokowi mengatakan, hingga kini, dana APBN yang dikelola pemerintah berada pada kisaran Rp 2000 triliun. “ini sebuah kekuatan besar yang harus kita lihat dan harus kita pikirkan untuk mengambil kue ekonomi yang besar ini,”ujarnya.
Lebih lanjut lagi, Jokowi menjelaskan, saat ini Indonesia masih berada di urutan ke 10 dunia sebagai negara pelaku ekonomi syariah.
Perlu diketahui, berdasarkan data yang dirilis dari Global Islamic Economy Indicator pada tahun 2018, posisi Indonesia sebagai pelaku ekonomi syariah masih jauh dibawah Malaysia, Uni emirates Arab, Bahrain, Arab Saud, Oman, Yordania, Qatar, Pakistan dan Kuwait.
Oleh sebab itu, Jokowi mengajak kepada seluruh pelaku ekonomi untuk bersama-sama menjadi pendongkrak potensi ekonomi syariah di tanah air. dia juga berharap, dimasa mendatang Indonesia dapat menjad pusat ekonomi syariah terbaik dunia.
Sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, Jokowi berkeinginan agar kedepan ekonomi syariah dapat membantu mengentaskan kemiskinan, mendorong terciptanya keadilan sosial, dan melestarikan lingkungan. “Serta sejalan dengan pembangunan berkelanjutan yang kita lakukan,”ungkapnya.
Dia menambahkan, pemerintah akan terus berupaya untuk menggenjot produk halal dengan cara memfokuskan pada sektor makanan, minuman, fashion, media, farmasi serta pariwisata.
Selain itu, pemerintah juga akan berupaya untuk mengoptimalkan keuangan berbasis syariah, UMKM serta ekonomi digital.
Jokowi mengatakan bahwa dirinya saat ini merasa amat gembira lantaran adanya market place yang sudah mulai memperjual belikan produk halal.
“kedepanya, kita tidak hanya akan akan menjadi konsumen produk hahal, namun juga menjadi produsen produk halal yang akan di ekspor ke negara-negara lain,” katanya.