Djawanews.com – Ekonom senior Rizal Ramli memuji pernyataan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang menyebut tidak ada koalisi di negara bersistem politik presidential seperti Indonesia.
Dalam Sekolah Partai yang digelar PDIP di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Megawati dengan tegas menyebut bahwa kader PDIP yang masih berbicara tentang koalisi untuk keluar dari partai. Alasannya, karena kader yang berbicara koalisi itu tidak mengerti tentang sistem ketatanegaraan.
Megawati mengatakan, tidak ada istilah koalisi dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang menganut sistem presidensial. Sistem koalisi hanya dikenal di negara yang menganut sistem parlementer dalam pemilihan perdana menteri.
"Kita sistemnya adalah presidensial, bukan sistem parlementer. Akibatnya kan saya suka bingung lho Bapak Presiden (Jokowi) kok bilang koalisi, koalisi, dan koalisi. Tidak ada, tidak ada. Kalau kerja sama, yes," tegasnya, dikutip dari RMOL.
Rizal Ramli pun memuji dan membenarkan ketegasan Megawati dalam bernegara tersebut. Menurutnya, apa yang disampaikan putri Bung Karno itu sudah benar.
“Mbak Mega benar!” puji Menko Perekonomian era Presiden Gus Dur itu lewat akun Twitter pribadi, Rabu 22 Juni.
Meski memuji, Rizal Ramli tetap memberi catatan serius atas pernyataan Presiden kelima RI itu. Dia menuntut konsistensi Megawati dalam urusan presidential threshold atau ambang batas pencalonan presiden.
Sebab syarat pencalonan sebesar 20 persen kursi parlemen atau 25 persen suara nasional juga tidak perlu dalam sistem presidensial.
“Kalau konsekuen, presidential tidak perlu threshold. Akibat syarat threshold 20 persen, pada bikin koaliasi!" tutupnya.