Mobil listrik diharapkan menjadi salah satu produk unggulan yang dimiliki Indonesia.
Mobil listrik ke depannya tidak hanya sekadar menjadi produk otomotif saja, namun juga sebagai salah satu pembuktian Indonesia kepada dunia. Jokowi yang kembali memimpin Indonesia pada periode keduanya ini sedang bergairah untuk membawa Indonesia menuju kemajuan teknologi dan investasi.
Mobil listrik jadi cita-cita Indonesia ke depan
Softbank sempat bertandang ke Indonesia untuk menyatakan komitmennya terhadap Indonesia. Softbank yang disambut langsung oleh Presiden Jokowi mengatakan bahwa pihaknya ingin menggelontorkan sejumlah dana di Indonesia. Dengan sejumlah dana yang digelontorkan di Indonesia, Softbank ingin membantu Indonesia untuk menciptakan energi baru dalam transportasi.
Tak lama setelah Softbank menyatakan komitmennya, kepastian tentang Perpres mobil listrik akhirnya keluar. Dikutip dari Djawanews, Presiden mengatakan bahwa dirinya telah menandatangani Perpres tersebut pada hari Senin (05/08) lalu. Padahal Perpres mobil listrik telah diwacanakan sejak dua tahun lalu.
Ditandatanganinya Perpres tersebut menjadi harapan tersendiri bagi Jokowi. Ia berharap Perpres mobil listrik dapat memancing pengembangan mobil listrik di Indonesia. Jokowi juga berharap, dengan adanya Perpres tersebut, strategi bisnis di Indonesia dapat dimaksimalkan, sehingga mampu meningkatkan perekonomian Indonesia.
Ketua Fraksi NasDem Ahmad Ali ikut menanggapi rencana kehadiran mobil listrik di Indonesia. Ke depannya, ia meminta agar Sulawesi Tengah tidak hanya jadi pabrik baterai untuk mobil listrik. Ali juga ingin Sulawesi Tengah jadi pusat perakitan mobil listrik.
Sulawesi Tengah sebagai pemasok bahan baku baterai memang pantas menjadi pusat perakitan mobil listrik di Indonesia. Sulawesi Tengah memasok baterai berjenis lithium yang pada dasarnya adalah komponen utama mobil listrik.
Ali juga mengatakan bahwa Sulawesi Tengah memiliki kawasan yang strategis. Hal tersebut dikarena Sulteng sudah punya dua lokasi Kawasan strategis yakni Kawasan Ekonomi Khusus Palu dan IMIP Morowali.
“Kita punya keunggulan dari segi komparatif, dan lebih unggul dari sisi penyediaan tenaga kerja,” ungap Ali seperti yang dilasir dari Viva (12/08).
Ali juga mengungkapkan bahwa akhir-akhir ini Sulteng menjadi wilayah perantauan. Dalam satu dekade terakhir, para pekerja yang berada di Sulteng meningkat tajam. Peningkatan tersebut dipicu oleh Kawasan Industri Morowali, KEK Palu, dan Kawasan Industri Gas Alam Cair di Kabupaten Banggai.
“Sulteng merupakan tujuan utama pencari kerja. Sulteng memiliki letak kondusif untuk pasar kerja. Ini keunggulan yang baik bagi masa depan industri,” ungkap Ketua Fraksi NasDem Ahmad Ali.
Selain itu, Ali juga berpendapat, bahwa pemusatan industri mobil listrik di Sulteng juga sinergis dengan rencana pemindahan ibu kota. “Jika Industri mobil listrik dibangun di Sulteng, maka posisinya akan lebih mudah menjangkau ibu kota masa depan, dan kawasan timur Indonesia, dan naik ke atas langsung ke arah Utara Philipina,” ungkap Ahmad Ali.