Djawanews.com – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) sekaligus Ketua Dewan Pakar KAHMI Mahfud MD menilai persoalan hukum di Indonesia sangat berat. Menurut Mahfud, sulit untuk memperbaiki situasi yang ada sekarang.
"Sebagai menteri yang juga diamanahi ngurus hukum, saya ingin katakan satu hal. Sebisa mungkin dari posisi kita masing-masing tak bisa selesaikan masalah hukum semuanya. Masalah hukum itu berat, mafianya di mana-mana, kalau orang mau perbaiki disikat," kata Mahfud MD dalam acara Gala Dinner Keluarga Besar KAHMI yang disiarkan daring, Kamis malam, 24 November.
Mahfud mencontohkan ada seorang jaksa yang tengah menangani kasus korupsi di suatu daerah justru dimutasi ke daerah lain.
Kasus korupsi yang ditangani itu kemudian dimulai lagi dari awal. Menurutnya, kasus seperti itu tak hanya terjadi di kejaksaan, tetapi juga di kepolisian. "Masih mau kejar koruptor tarik lagi. Polisi juga begitu. Dan itu berlapis di berbagai institusi," ujarnya.
Mahfud MD Minta HMI Berpedoman Pada Hadis Nabi Muhammad SAW
Mahfud lantas meminta kepada seluruh alumni HMI untuk berpedoman pada suatu hadis Nabi Muhammad SAW. Hadis itu pada intinya menjelaskan situasi terdahulu di mana ada pembedaan antara yang terhormat dan yang tidak serta yang lemah dan yang kuat.
Merujuk pada hadis itu, Mahfud MD mengatakan hancurnya negara bisa terjadi saat orang yang punya kedudukan dan kekayaan berbuat salah dilepaskan. Sebaliknya, jika ada orang kecil bersalah langsung dihukum.
"Saya katakan kita sebagai alumni HMI berpedoman pada Hadis Nabi, sebisa yang bisa kita lakukan, yaitu apa? Suatu negara itu akan hancur kalo diperintah ugal-ugalan dengan melanggar hukum, cepat atau lambat," pungkas Mahfud MD.
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.