Djawanews.com – Para mahasiswi Muslim di India dipaksa untuk memilih antara pendidikan atau agama, pasalnya mereka dilarang menggunakan hijab ketika berada di kampus. Hal tersebut dirasakan oleh Ayesha Imthiaz, seorang Muslim berusia 21 tahun dari distrik Udupi Karnataka selatan, tempat larangan hijab dimulai.
Imthiaz sendiri telah belajar selama lima tahun di Mahatma Gandhi Memorial College, Udupi. Imthiaz menerangkan bahwa menggunakan hijab merupakan bagian dari ekspresi kebebasan beragama. Namun sekolah atau kampus yang melarang penggunaan hijab dinilainya telah membuat penghinaan terhadap agama.
“Penghinaan untuk diminta meninggalkan kelas karena saya mengenakan hijab oleh pejabat perguruan tinggi, itu telah mengguncang keyakinan inti saya,” ungkapnya pada Sabtu, 12 Februari.
“Ini lebih seperti memberi tahu kami bahwa 'Anda memilih antara agama atau pendidikan', itu hal yang salah,” tambahnya.
Para Mahasiswi Muslim Protes: Larangan Hijab Bertentangan dengan Kebebasan Beragama
Udupi yang dikuasai oleh Partai Bharatiya Janata (BJP) besutan Perdana Menteri Narendra Modi dikenal sebagai satu dari tiga distrik yang sangat sensitif terhada agama. Insiden sendiri terjadi ketika Imthiaz dan enam mahasiswi Muslim lainnya memprotes larangan penggunaan hijab. Aksi protesnya juga mendapatkan serangan dari beberapa mahasiswa Hindu garis keras.
“Sangat menyakitkan melihat teman-teman kita sendiri menentang kita dan mengatakan 'Saya punya masalah dengan Anda mengenakan hijab', itu memengaruhi ikatan dan kesehatan mental kita,” kata Imthiaz.
Beberapa mahasiswi Muslim yang memprotes larangan penggunaan hijab mengaku telah menerima telepon ancaman dan dipaksa untuk tinggal di dalam rumah. Protes atas larangan tersebut telah meningkat, dengan ratusan orang berdemonstrasi di Kolkata dan Chennai Pekan lalu, seorang hakim di pengadilan tinggi negara bagian merujuk petisi yang menolak larangan tersebut ke panel yang lebih besar.
Sementara itu, pejabat perguruan tinggi berdalih mahasiswi Muslim diperbolehkan mengenakan hijab di kampus dan hanya meminta mereka melepasnya di dalam kelas. Masalah ini sedang diawasi dengan ketat secara internasional sebagai ujian kebebasan beragama yang dijamin oleh Konstitusi India.
Dapatkan warta harian terbaru lainya, ikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.