Djawanews.com – Tersebar di media sosial sebuah video yang memperlihatkan seorang wanita beragama Hindu marah melihat peristiwa sesajen di Semeru ditendang.
Video tersebut viral di jagat maya setelah diunggah pengguna Twitter Leonita_Lestari, seperti dilihat pada Jumat 14 Januari.
Dalam narasi cuitannya, netizen itu menyindir Kapolri Jenderal Listyo Sigit terkait kemarahan wanita Hindu soal sesajen tersebut.
“Pak, ini yang perempuan aja sudah berani lho, Pak ListyoSigitP. Pak ListyoSigitP. Pak ListyoSigitP. Yah… ngga denger juga,” cuit netizen Leonita_Lestari.
Dalam video yang viral, tampak wanita beragama Hindu itu mengaku sakit hati bahkan terhina saat melihat sesajen yang menurutnya adalah alat ritual ibadah agamanya disebut sesat dan syirik.
“Masalah sesajen, gue sebagai Hindu gue sakit hati bahkan gue merasa terhina ketika alat ritual ibadah kami dibilang sesat lah, syirik lah, pemuja setan lah,” ujar perempuan tersebut.
Lantas perempuan itu membandingkan dengan sebuah contoh jika dirinya menendang sajadah pakai kaki. Menurutnya, pastinya aksinya itu akan dianggap sebagai penistaan agama.
“Dengar yah, gimana kalau misalnya gue videoin ada sajadah kotor terus gue suruh bersihin sama pembantu gue tapi gue tendang pakai kaki? Gue yakin lu bilang gue penista agama,” tuturnya.
Hal itu pun, kata sang wanita Hindu, sama halnya dengan sesajen ditendang di mana menurutnya aksi tersebut juga merupakan bentuk penistaan agama.
“Sama, yang lu lakukan itu adalah penistaan agama buat orang yang berkeyakinan dengan sesajen. Paham gak lu semuanya!,” ucapnya dengan nada tinggi.
Lebih jauh wanita Hindu itu menyinggung soal toleransi dan menyindir apabila ada pihak mayoritas yang merasa tersinggung dengan pernyataannya soal sesajen ditendang itu.
“Apa yang kalian bilang toleransi? Kenapa? Lu ngamuk sekarang gua ngomong? Karena gua bukan mayoritas? Justru karena lu mayoritas lu toleransinya tinggi. Paham!,” pungkasnya.